SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Alila, Solo, pada Minggu (23/7/2023) pagi.
Muhaimin berada di Solo pagi itu untuk bersiap menghadiri acara syukuran hari lahir (harlah) ke-25 PKB, Minggu sore, di Stadion Manahan.
Ganjar tampak mengenakan pakaian hitam, sementara Muhaimin hijau.
Muhaimin mengaku, pertemuan itu berlangsung "hangat dan menyenangkan". Ganjar disebut hanya membicarakan dua hal.
Baca juga: Didekati PDI-P, Muhaimin Tak Tepis Peluang PKB Ubah Arah Koalisi
"Tadi pagi cuma pamit, enggak datang (ke acara syukuran harlah)," ujar Muhaimin kepada wartawan selepas acara syukuran harlah.
Sebelumnya, PKB memang menegaskan tidak mengundang bakal calon presiden (capres) tertentu dalam hajatan yang diklaim menghadirkan 60.000 kader dan simpatisan PKB itu, karena PKB ingin agar Muhaimin sendiri yang maju sebagai capres pada Pilpres 2024.
Sementara itu, Ganjar sudah diumumkan secara resmi sebagai bakal capres PDI-P, 21 April lalu.
Namun demikian, Muhaimin juga mengungkapkan bahwa dirinya diajak bergabung ke koalisi PDI-P oleh Ganjar.
Baca juga: Ingin Pangkas Jarak dengan PDI-P di Jateng, Muhaimin: Biar Mbak Puan Hormat ke PKB
"Ayo gabung. Gabung koalisi," ujar Muhaimin menirukan ucapan Ganjar tadi pagi.
Muhaimin mengaku tak langsung mengiyakan tawaran itu.
Ia mengaku, ia menyampaikan kepada Ganjar bahwa soal koalisi harus dibicarakan dengan DPP PKB.
"Saya jawab, saya juga kasih tahu, saya sudah terikat dengan Gerindra," kata Muhaimin.
PKB telah bekerja sama dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sejak tahun lalu.
Namun, koalisi itu memang belum kunjung mengumumkan sosok untuk diusung sebagai bakal capres dan cawapres.
Sementara itu, ajakan untuk bergabung juga disampaikan oleh Ketua Bidang Politik DPP PDI-P, Puan Maharani, yang juga menghadiri acara syukuran harlah di Stadion Manahan.
Puan bahkan menyebut bahwa Muhaimin masuk sebagai salah satu dari 5 nama yang dinominasikan sebagai bakal calon pendamping Ganjar.
Atas isu kedekatan yang semakin intens dengan PDI-P itu, Muhaimin mengaku bahwa "takdir yang akan menentukan" apakah pihaknya akan mengubah arah koalisi atau tidak.
Ia enggan menanggapi soal nominasi dari Puan kepadanya.
"Nanti, nanti," ujar Muhaimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.