MINGGU sore jelang malam, 16 Juni 2023, di salah satu rumah, markas kelompok diskusi sosial, politik, bisnis ekonomi, dan budaya Hang Lekir 717, Jakarta Selatan, saya membaca buku berjudul “Anak Kolong Menjemput Mimpi - Biografi Politik 70 tahun Yasonna H Laoly”.
Sambil membaca buku terbitan penerbit Kompas tahun 2023 setebal 283 halaman itu, saya mendengarkan suara bakal calon presiden Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, Anies Rasyid Baswedan, mendaraskan doa dengan judul “Doa untuk Cita-cita Kemajuan dan Keadilan Bangsa”.
Membaca biografi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly dan mendengarkan doa Anies Baswedan pada hari Minggu, adalah dua hal yang sama menariknya bagi saya saat itu.
Maka dua hal ini saya lakukan bersamaan. Tentu konsentrasi agak terpecah. Kadang-kadang kalimat atau kata-kata doa itu terlewatkan dari telinga saya.
Pada Minggu menjelang tengah malam, saya kirim pesan tertulis lewat Whatsapp (WA) kepada Anies untuk mengirimkan teks tertulis doa yang menarik bagi saya ini.
“Siap Mas. Mohon waktu. Sedang dirapikan,” jawab Anies lewat pesan WA malam itu. Senin pagi (17/7), teks doa telah saya terima.
Doa ini diawali dengan ucapan bahwa saat ini banyak warga Indonesia baru pulang naik haji dari Tanah Suci. Kebetulan bagi saya, doa ini menarik didaraskan pada saat kaum Nasrani merayakan hari Minggu, hari beribadah.
Doa itu sungguh baik. Tidak semua kata doa saya kutip di sini. Saya kutip saja sebagian.
“Ya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki dan Maha Penyantun, ringankan kami dari biaya-biaya hidup. Murahkan harga bahan pokok sehingga terjangkau dan tidak menjadi beban bagi kami semua, namun sekaligus juga menjadi rezeki yang mencukupkan bagi petani kami, peternak kami, nelayan kami dan pedagang kami.”
“Ya Allah, Gusti Ingkang Moho Agung, berikanlah seluruh warga Indonesia pekerjaan yang layak. Hidupkan pabrik-pabrik, sawah-sawah dan kantor-kantor dengan aliran rezeki yang penuh berkah, yang hasilnya mendatangkan kebaikan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi, bukan mendatangkan kerusakan di darat, di laut dan di udara. Ramaikan perdagangan di kota dan di desa, di pelosok, di pesisir dan pulau-pulau.”
“Ya Allah Yang Maha Menolong dan Maha Menghidupi, mudahkan anak-anak muda kami mendapatkan pekerjaan, menjadi calon guru, calon insinyur, calon wartawan, calon programmer, calon atlet, calon seniman, calon pengusaha dan apa pun yang baik yang mereka kehendaki. Mudahkan mereka mendapatkan rumah milik sendiri, mendapatkan pasangan yang menenangkan dan saling melengkapi di saat yang tepat nanti”.
Anies juga berdoa untuk kaum difabel dan para pekerja migran, bagi mereka yang dililit hutang.
Doanya juga didaraskan bagi aparat sipil dan negara. Doanya juga agar jangan terjadi korupsi di negeri ini. Tidak lupa didoakan pula para pemimpin negeri ini.
“Ya Allah, Gusti Ingkang Moho Suci, berkahi dan lindungilah para pemimpin kami, mulai dari para pemimpin tertinggi dari negeri ini hingga para pemimpin masyarakat di lingkungan terdekat kami.”
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.