Salin Artikel

Doa Anies dan Kisah Dua Gagal Yasonna Laoly

Sambil membaca buku terbitan penerbit Kompas tahun 2023 setebal 283 halaman itu, saya mendengarkan suara bakal calon presiden Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, Anies Rasyid Baswedan, mendaraskan doa dengan judul “Doa untuk Cita-cita Kemajuan dan Keadilan Bangsa”.

Membaca biografi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly dan mendengarkan doa Anies Baswedan pada hari Minggu, adalah dua hal yang sama menariknya bagi saya saat itu.

Maka dua hal ini saya lakukan bersamaan. Tentu konsentrasi agak terpecah. Kadang-kadang kalimat atau kata-kata doa itu terlewatkan dari telinga saya.

Pada Minggu menjelang tengah malam, saya kirim pesan tertulis lewat Whatsapp (WA) kepada Anies untuk mengirimkan teks tertulis doa yang menarik bagi saya ini.

“Siap Mas. Mohon waktu. Sedang dirapikan,” jawab Anies lewat pesan WA malam itu. Senin pagi (17/7), teks doa telah saya terima.

Doa ini diawali dengan ucapan bahwa saat ini banyak warga Indonesia baru pulang naik haji dari Tanah Suci. Kebetulan bagi saya, doa ini menarik didaraskan pada saat kaum Nasrani merayakan hari Minggu, hari beribadah.

Doa itu sungguh baik. Tidak semua kata doa saya kutip di sini. Saya kutip saja sebagian.

“Ya Allah Yang Maha Pemberi Rezeki dan Maha Penyantun, ringankan kami dari biaya-biaya hidup. Murahkan harga bahan pokok sehingga terjangkau dan tidak menjadi beban bagi kami semua, namun sekaligus juga menjadi rezeki yang mencukupkan bagi petani kami, peternak kami, nelayan kami dan pedagang kami.”

“Ya Allah, Gusti Ingkang Moho Agung, berikanlah seluruh warga Indonesia pekerjaan yang layak. Hidupkan pabrik-pabrik, sawah-sawah dan kantor-kantor dengan aliran rezeki yang penuh berkah, yang hasilnya mendatangkan kebaikan bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi, bukan mendatangkan kerusakan di darat, di laut dan di udara. Ramaikan perdagangan di kota dan di desa, di pelosok, di pesisir dan pulau-pulau.”

“Ya Allah Yang Maha Menolong dan Maha Menghidupi, mudahkan anak-anak muda kami mendapatkan pekerjaan, menjadi calon guru, calon insinyur, calon wartawan, calon programmer, calon atlet, calon seniman, calon pengusaha dan apa pun yang baik yang mereka kehendaki. Mudahkan mereka mendapatkan rumah milik sendiri, mendapatkan pasangan yang menenangkan dan saling melengkapi di saat yang tepat nanti”.

Anies juga berdoa untuk kaum difabel dan para pekerja migran, bagi mereka yang dililit hutang.

Doanya juga didaraskan bagi aparat sipil dan negara. Doanya juga agar jangan terjadi korupsi di negeri ini. Tidak lupa didoakan pula para pemimpin negeri ini.

“Ya Allah, Gusti Ingkang Moho Suci, berkahi dan lindungilah para pemimpin kami, mulai dari para pemimpin tertinggi dari negeri ini hingga para pemimpin masyarakat di lingkungan terdekat kami.”

Cita-cita awal ini muncul karena permintaan dari ayahnya, seorang perwira menengah polisi di Sibolga (Sumatera Utara), Faoga’aro Laoly (almarhum).

Yasonna lahir di Sorkam, tidak jauh dari Sibolga, 27 Mei 1953. Setelah lulus dari SMA Sibolga tahun 1972, Yasonna melepaskan cita-cita untuk jadi pendeta, setelah ia masuk Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).

Selama kuliah, ia juga bekerja sebagai pengacara dan menjadi aktivis di organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GAMKI).

Lulus dari USU tahun 1978, ia melamar jadi dosen di almamaternya itu. Ditolak. Ia konsentrasi pada pekerjaan sebagai pengacara dan kemudian bersama rekan-rekannya mengusulkan kepada Universitas HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Nommensen (Sumatera Utara) untuk membuka Fakultas Hukum.

Usulan itu terkabul dan Yasonna jadi pembantu dekan Fakultas Hukum Nommensen.

Setelah mendapatkan gelar Doktor Ilmu Kriminologi North Carolina University (Amerika Serikat), Yasonna jadi dekan Fakultas Hukum Nommensen. Namun jabatan itu dia lepaskan setelah terpilih menjadi anggota DPR Provinsi Sumut tahun 1999.

Saat pergolakan dalam tubuh PDI tahun 1990-an, Yasona memilih di pihak atau kubu Megawati Soekarnoputri.

Dua periode dia jadi anggota DPR Provinsi Sumut. Tahun 2004, ia terpilih jadi anggota DPR di Senayan, Jakarta. Terpilih lagi tahun 2009, tapi tahun 2014, ia tidak terpilih atau gagal.

Namun kegagalan itu berubah menjadi sukacitanya karena impian dan doanya untuk menggapai cita-cita tinggi di langit, yaitu menjadi menteri kabinet Jokowi.

Dua gagal Yasona, yakni masuk USU dan masuk periode ketiga anggota DPR RI. Namun dua gagal ini mendapat ganjaran jadi menteri kabinet.

Ibu Yasona, Resinta Sihite pernah bermimpi, anak laki-lakinya itu mendaki sampai puncak gunung. Yasonna juga pernah bermimpi memegang bintang di langit.

“Setelah menjadi anggota DPR dan menteri, saya menafasirkan makna mimpi itu dengan jalan hidup saya sekarang ini,” kata Yasonna dalam buku biografinya (halaman 28).

Kini, PDI Perjuangan menugaskan Yasonna jadi menteri dan mengawal serta mensosialisasikan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.

Bagi saya mimpi, cita-cita, doa dan usaha, merupakan bagian penting dalam hidup.

Doa Anies Baswedan untuk negeri ini dan mimpi Yasonna semoga menjadi kenyataan. Negeri ini sejahtera, negeri kesatuan yang ditopang keadilan bukan hanya ditopang dengan pidato.

Kita berdoa bersama Anies, bermimpi seperti Yasonna serta bersama seluruh negeri ini. Ora et labora (berdoa dan bekerja) di saat politik jelang pemilihan umum ini semakin grusah-grusuh karena ada gerakan mencampuri urusan pihak lain atau politik cawe-cawe secara bernyali dan berani.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/18/06000071/doa-anies-dan-kisah-dua-gagal-yasonna-laoly

Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke