Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Nasdem Ungkap Surya Paloh Dapat Tekanan Usai Putuskan Anies Jadi Bakal Capres

Kompas.com - 16/07/2023, 18:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkap bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mendapatkan tekanan setelah memilih Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Hal itu disampaikan Ali di hadapan ratusan ribu kader Nasdem dalam acara Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

"Dalam keputusan ini banyak orang yang pastinya tidak terpuaskan. Dalam keputusan ini, ketua umum kita banyak mendapat tekanan-tekanan, tapi kita bangga dengan ketegaran ketua umum kita dalam menjaga keputusannya," kata Ali.

Namun, Ali tak menjelaskan lebih jauh apa tekanan yang diterima oleh Surya Paloh setelah mengumumkan Anies sebagai bakal capres.

Baca juga: Sadar Tak Mudah Pilih Anies sebagai Bakal Capres, Nasdem: Posisi Koalisi Berada di Pemerintahan

Ia hanya mencoba meyakinkan Surya Paloh bahwa seluruh kader Nasdem ada di sampingnya. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir atas keputusan memilih Anies sebagai bakal capres.

"Ketua umum, bahwa kehadiran kader Partai Nasdem hari ini kurang lebih sekitar 250 ribu orang yang ada dalam gedung ini maupun yang ada di luar gedung sana, dan bahkan puluhan juta rakyat Indonesia menyatakan kami tetap berdiri tegak di samping bapak untuk memperjuangkan, mempertahankan, menjadikan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai presiden tahun 2024," ujar Ali.

Ia lantas menganalogikan Surya Paloh sebagai ayah dan seluruh kader Nasdem adalah anak-anaknya.

Baca juga: 3 Elite Golkar Hadir di Acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem

Oleh sebab itu, sebagaimana sang anak harus ikut terhadap arahan sang Ayah, maka begitu pula Nasdem memandang keputusan Surya Paloh terkait Pemilu 2024.

"Kami adalah anak-anak bapak. Kami sekali lagi akan berada di barisan bapak. Kami tegak lurus di barisan bapak. Kami tidak akan pernah meninggalkan bapak atas keputusan yang sudah diambil. Karena ini adalah kewajiban kami sebagai kader," kata Ali.

Diketahui, Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres yang akan mereka usung pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Orasi Politik di Acara Nasdem, Anies Ingin Papua Raih Keadilan

Surya Paloh mengungkap, alasan partainya mengusung Anies adalah karena dinilai sebagai sosok terbaik.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat pada 3 Oktober 2022.

Surya Paloh mengatakan, pikiran-pikiran Anies Baswedan sejalan dengan apa yang diyakini Nasdem, baik secara makro maupun mikro.

Jika kelak Anies terpilih menjadi presiden, Surya Paloh berharap Indonesia menjadi negara yang lebih bermartabat dan mampu membentuk karakter bangsa sejati.

Baca juga: Di Acara Apel Siaga Nasdem, Anies: Kami Kumpul di Sini Ingin Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com