Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Kritik Sistem Pendidikan: Buku-Kurikulum Diotak-atik Terus, Proyek, Proyek, Proyek

Kompas.com - 14/07/2023, 19:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengkritik sistem pendidikan di Indonesia yang dia anggap terlalu sering mengotak atik buku pelajaran hingga kurikulum di sekolah.

Padahal, seharusnya, yang diperbaiki dari sistem pendidikan di Indonesia adalah gurunya.

Dia lantas mencontohkan banyaknya siswa yang mencintai suatu mata pelajaran pasti karena guru yang mengajarnya, bukan buku pelajarannya.

"Yang kita sering otak-atik itu bukunya, kurikulumnya. Proyek, proyek, proyek. Padahal setiap ditanya, 'suka pelajaran kenapa?' Guru," ujar Anies dalam acara 'Pemuda Bertanya, Anies Menjawab' yang diselenggarakan Garda Pemuda Nasdem, Jumat (14/7/2023).

"Ada enggak yang suka pelajaran karena bukunya? Jarang sekali," sambungnya.

Baca juga: AHY Dinilai Beri Kode Saat Antar-Jemput Ibadah Haji, Anies: Kode Apa?

Anies menjelaskan, seharusnya pemerintah berfokus kepada kualitas guru dan kepala sekolahnya.

Dia menekankan pemerintah harus menghadirkan guru-guru yang menyenangkan supaya para siswa bisa belajar dengan baik.

"Kalau ada anak-anak datang ke sekolah itu dengan berat hati, berada di sekolah berat, pulang sekolah senang hati, itu bermasalah. Tapi kalau datang dengan senang hati, di sekolah senang hati, pulang berat hati, itu bagus sekolahnya," tutur Anies.

Menurut eks Gubernur DKI Jakarta ini, kualitas guru sangat menentukan berhasil atau tidaknya sistem pendidikan.

Sementara itu, sebuah sekolah atau universitas turut harus dipimpin oleh kepala sekolah atau rektor yang berkualitas.

"Negara-negara yang pendidikannya maju hampir selalu kualitas gurunya baik," ucapnya.

Baca juga: Soal Yenny Wahid Masuk Bursa Cawapres, Anies: Pada Waktunya Nanti Diumumkan

Meski begitu, Anies mengingatkan guru juga harus ditopang hidupnya demi menjadi guru yang berkualitas.

Salah satu contohnya adalah para guru mendapat upah yang layak. Jika kekurangan uang, guru akan menjadi tidak fokus karena mencari penghasilan lain.

"Kalau pendapatan dia hanya bisa untuk hidup 15 hari, ya 15 hari kemudian dia kesulitan. Jadi pendapatan dia harus cukup. Kesejahteraan guru harus baik. Sehingga dia bisa fokus pada ngajar. Kalau enggak, ngajar sambil les. Yang enggak ikut les nilainya jelek. Jadi siklus yang bermasalah," imbuh Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com