Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2023, 16:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga menyampaikan bahwa partainya masih membuka kemungkinan kerja sama politik pada Pemilu 2024 dengan Partai Gerindra.

Asalkan, Partai Gerindra mau bekerja sama politik dengan PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Hal ini disampaikan Eriko usai ditanya soal apa isi pembahasan dalam rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Prabowo Ditanya Satu Kata buat Ganjar dan Anies, Jawabannya Gubernur dan Profesor

"Bukan tidak mungkin juga bekerja sama, tapi artinya dalam hal ini memang Mas Ganjar menjadi capres. Untuk menjadi calon wakil presiden, kita bisa membicarakannya," kata Eriko di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Anggota Komisi XI DPR ini mengaku belum bisa menduga apa yang akan dibahas jika Megawati jadi menerima silaturahim Prabowo.

Namun, ia tak menutup kemungkinan pertemuan itu bisa saja membahas peluang kerja sama politik kedua partai.

"Saya tidak bisa memprediksi itu. Seperti apa ke depannya, karena politik seni segala kemungkinan," imbuh dia.

Soal wacana penggabungan duet Ganjar dan Prabowo dalam Pilpres 2024 pun turut menjadi pembahasan seiring rencana pertemuan Megawati dan Prabowo.

Mengenai hal itu, Eriko mengingat kembali bahwa sejak awal PDI-P memang menawarkan kerja sama politik dengan wacana itu.

Baca juga: Bagi Anies, Prabowo Sosok Patriot, Ganjar adalah Sahabat

"Dari awal, kita selalu menawarkan (Ganjar-Prabowo) untuk bisa bekerja sama. Tapi kembali, strategi masing-masing keyakinan dari masing-masing. Kalau keyakinan itu berbeda, tentu kita tidak bisa memaksakan ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto tetap ingin menjalin silaturahim dengan Megawati Soekarnoputri.

Meskipun, kedua figur tersebut memiliki perbedaan pilihan politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sebut Pemilu sebagai Loyalitas 5 Tahunan, Ganjar Ungkap Kedekatannya dengan Prabowo dan Anies

"Pak Prabowo meskipun pilihan politiknya, bahkan keputusan politik yang berbeda dengan PDI-P, merasa perlu untuk bertemu PDI-P, merasa perlu bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Menurutnya, keinginan Prabowo itu dilandasi dengan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan.

Dalam pandangan Muzani, saat ini berbagai partai politik (parpol) enggan memberikan jarak satu sama lain karena merasa Indonesia butuh diurus bersama.

Baca juga: Gerindra Enggan Berangan-angan Pasangkan Prabowo dengan Ganjar

“Kebersamaan untuk membangun bangsa ke depan sekarang itu menjadi sebuah tren, membangun kegotong-royongan, membangun kekeluargaan,” papar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Nasional
Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Nasional
Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Nasional
MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

Nasional
Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Nasional
Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Nasional
Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

Nasional
Mutasi Polri, Polisi yang Terseret Kasus Sambo Kembali Dapat Jabatan

Mutasi Polri, Polisi yang Terseret Kasus Sambo Kembali Dapat Jabatan

Nasional
Ridwan Mansyur Resmi Jadi Hakim Konstitusi, Ini Susunan 9 Hakim MK Terbaru

Ridwan Mansyur Resmi Jadi Hakim Konstitusi, Ini Susunan 9 Hakim MK Terbaru

Nasional
Profil Hakim MK Baru Ridwan Mansyur, Pernah Adili Pembunuh Munir

Profil Hakim MK Baru Ridwan Mansyur, Pernah Adili Pembunuh Munir

Nasional
Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Nasional
Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNN, Marthinus Hukom Punya Harta Rp 16,8 Miliar

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNN, Marthinus Hukom Punya Harta Rp 16,8 Miliar

Nasional
Di Malaysia, Mahfud Ajak WNI Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2024

Di Malaysia, Mahfud Ajak WNI Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2024

Nasional
Jokowi Lantik Marthinus Hukom Jadi Kepala BNN

Jokowi Lantik Marthinus Hukom Jadi Kepala BNN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com