Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Akui Sering Bertemu Prabowo, Tanda Bakal Koalisi?

Kompas.com - 13/07/2023, 13:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku bahwa ia sering bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam beberapa waktu terakhir.

Airlangga juga tidak memungkiri bahwa pertemuannya dengan Prabowo turut membahas isu politik praktis.

"(Bertemu) Pak prabowo, ya tentu (membahas) politik yang praktis dan Indonesia ke depan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Namun, Airlangga tidak menjawab lugas ketika ditanya mengenai kecenderungan arah koalisi Golkar seiring frekuensi pertemuan dirinya dengan Prabowo.

"Politik masih cair," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Baca juga: Gerindra Sebut Golkar Sudah Ajukan Airlangga untuk Jadi Bakal Cawapres Prabowo

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Partai Golkar sudah mengusulkan nama Airlangga Hartarto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Namun, ia mengingatkan bahwa penentuan bakal RI-2 dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tetap berada di tangan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

“Mungkin sekali sudah diusulkan (Airlangga bakal cawapres Prabowo), tapi tentu (belum) diputuskan. Sambil melihat dinamika lain, usulan-usulan lain,” ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada 10 Juli 2023.

Baca juga: Airlangga Klaim Tak Ada Rencana Munaslub Golkar untuk Dongkel Dirinya

Habiburokhman mengatakan, KIR terbuka dengan berbagai usulan. Termasuk, jika Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMB) Erick Thohir untuk jadi pendamping Prabowo.

"Silahkan usulan disampaikan ke Pak Prabowo dan Gus Muhaimin untuk dipertimbangkan apakah akan disepakati atau tidak,” katanya.

Untuk diketahui, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, koalisi tersebut nampaknya mulai terpecah setelah PPP resmi mendukung bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo.

Baca juga: Respons Rekomendasi Dewan Pakar untuk Segera Deklarasi Capres, Airlangga: Dalam Pembicaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com