JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai elite Partai Golkar saat ini masih solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menurutnya, soliditas di kalangan elite partai beringin membuat desakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) akan sulit terwujud.
"Munaslub kalau digiring ke isu lain, misalnya, belum ada sejauh itu, karena di internal Golkar elite-elitenya sejauh ini masih kelihatan solid," kata Adi kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Kutukan Partai Golkar, di Ambang Perpecahan Tiap Jelang Pemilu
Adi menduga bahwa munculnya wacana munaslub sangat erat kaitannya dengan sikap Golkar yang sejauh ini belum jelas.
Menurutnya, apabila tak segera menentukan sikap politiknya dalam waktu dekat ini, Golkar akan kehilangan momentum besar.
"Kalau mau jujur selama 4-6 bulan belakangan, Golkar sepi dari pemberitaan politik terkait Pilpres terutama sikapnya yang belum jelas seperti apa, dalam konteks itu munaslub menjadi relevan," ujar Adi.
Baca juga: Airlangga ke Pencetus Munaslub Golkar: Kalau Mau Jadi Ketum, Tunggu 2024
Menurut Adi, sikap politik yang dapat diputuskan Golkar adalah, apakah bergabung dengan poros politik yang sudah ada atau membangun poros politik sendiri.
Adi mengatakan, jika membangun poros politik sendiri, Golkar cukup meyakinkan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sebab, kedua partai telah menggenapi ambang batas calon presiden (capres) 20 persen jika Golkar dan PAN akhirnya membuat poros politik sendiri.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, Golkar meraih 17.229.789 suar atau 12,31 persen. Sedangkan PAN 9.572.623 suara atau 6,84 persen.
"Tugas utamanya (saat ini) tentu cukup meyakinkan PAN yang kebetulan sama-sama di KIB, untuk bisa maju bersama, karena gabungan Golkar dan PAN sudah menggenapi ambang batas 20 persen," jelas dia.
Sebelumnya, sejumlah politikus partai beringin mendorong munaslub untuk menggantikan posisi Airlangga. Dorongan ini berangkat dari ketidakjelasan Golkar dalam menentukan sikap politiknya menjelang Pemilu 2024.
Sementara itu, Airlangga menegaskan bahwa tidak akan ada munaslub untuk melengserkan dirinya dari kursi ketua umum.
Airlangga menyatakan, siapa pun yang berminat menjadi ketua umum Golkar dapat bertarung di musyawarah nasional (munas) berikutnya pada tahun 2024.
"Ya itu tadi saya katakan, kan tidak ada (munaslub), munas (tahun) 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum Golkar ke 2024," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.