JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko kembali membantah soal kabar dirinya menjadi "backing" atau pelindung dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun.
Kali ini, Moeldoko membantah memberikan perlindungan hukum untuk ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu.
Adapun informasi soal perlindungan hukum tersebut disampaikan oleh salah satu pendiri Al Zaytun, Imam Supriyanto.
"Ya saya katakan kemarin Pak Imam ini salah minum obat. Kalau enggak ya sudah mulai pikun. Jadi omongannya enggak bisa dipercaya," ujar Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
"Karena yang diomongkan itu tidak seperti apa yang sesungguhnya. Jadi jangan aneh-aneh lah itu," ujar dia.
Baca juga: Ketika Moeldoko Disebut Beri Panji Gumilang Akses ke Polisi jika Al Zaytun Diganggu...
Sebelumnya, pendiri Ponpes Al Zaytun Imam Supriyanto mengungkapkan bahwa Kepala KSP Moeldoko pernah memberi jaminan perlindungan kepada Al Zaytun.
Imam mengatakan, Moeldoko memberi akses bagi Panji Gumilang, pimpinan Al Zaytun, ke aparat kepolisian apabila pondok pesantren itu diganggu oleh pihak lain.
"Dengan kewenangan Pak Moeldoko, Pak Panji itu diberi akses, kapan waktu ada masalah, ada gangguan dari pihak luar, dari pihak mana pun yang mengancam keselamatan dan keamanan Al Zaytun kontak saja ke Kapolres, ke Kapolda, atau ke Mabes Polri," kata Imam dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Imam mengaku tidak tahu alasan Meoldoko memberikan akses bagi Panji untuk meminta perlindungan dari polisi.
"Apakah memang dia tidak ngerti latar belakang Pak Panji, atau hanya tahu di permukaan saja," ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa Moeldoko pernah datang ke Al Zaytun untuk menghadiri acara bela negara bersama Gubernur Jawa Barat ketika itu, Ahmad Heryawan.
Baca juga: Jawaban Panji Gumilang Disebut-sebut Dapat Bekingan Moeldoko dan AM Hendropriyono
Setelah itu, Moeldoko kerap diundang untuk menghadiri acara-acara yang digelar di Al Zaytun.
Namun demikian, Imam menyebutkan, tawaran perlindungan dari Moeldoko baru disampaikan pada beberapa waktu terakhir, ketika mantan panglima TNI itu sudah menjabat sebagai KSP.
"Ketika sudah jadi KSP. Kan mulai Pak Panji itu mulai nyeleneh-nyelenehnya itu kan belakangan ini, mulai 2020 ke sini," kata Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.