JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyinggung pihak-pihak yang memasang balino dengan foto Presiden Joko Widodo.
Ia menganggap wajar, jika ada baliho yang menyandingkan foto Prabowo Subianto dengan Jokowi.
“Ya Pak Prabowo itu kan menteri pertahanan, Pak Jokowi itu kan presiden,” ujar Muzani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Menurut dia, baliho Jokowi dan Prabowo justru menunjukan bahwa kedua figur itu memiliki semangat yang sama.
Baca juga: Soal Baliho Gambar Dirinya dan Prabowo, Jokowi: PDI-P dan Nasdem Juga Ada
“Jadi itu gambar terpasang dalam semangat, dalam suasana agar spirit dan semangat Pak Jokowi terus memberikan inspirasi bagi Pak Prabowo untuk bekerja,” ucap Muzani.
“Seperti halnya Pak Jokowi, (Prabowo) bekerja dalam spirit kerakyatan yang intens,” sambung dia.
Ia pun tak menampik bahwa komunikasi Prabowo dan Jokowi akhir-akhir ini semakin sering dilakukan.
Namun, Muzani mengklaim bahwa pembicaraan keduanya juga terkait dengan persoalan pertahanan.
Baca juga: Baliho Jokowi-Prabowo Serbu Jateng, Sekjen PDI-P Curiga Upaya Sedot Suara
“Saya kira ada beberapa isu yang juga terus dibicarakan oleh Presiden kepada Menteri Pertahanan, misalnya soal isu Papua dan seterusnya. Diskusi-diskusi itulah yang menyebabkan intensitas Pak Prabowo agak sering bertemu dengan Presiden Joko Widodo,” imbuh dia.
Sebelumnya, Hasto menyatakan pihak-pihak yang memasang baliho dengan foto Jokowi sangat mungkin tidak mendapatkan apa-apa dalam Pemilu 2024.
Pasalnya, yang menjadi kekuatan Jokowi memenangkan kontestasi elektoral adalah langkahnya untuk blusukan di tengah masyarakat.
"Karena terbukti dalam pengalaman Pak Jokowi sebagai gubernur, presiden putaran pertama, presiden pada periode kedua, itu kehadiran di tengah rakyat melalui blusukan itu jauh lebih penting," tutur Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.