Prototipe kedua "Tetuko" diproduksi oleh IPTN (sekarang PT DI) terbang untuk pertama kalinya pada Desember 1983. Produksi serial dimulai pada 1986 untuk 10 dan 100 versi.
Kemudian, PT DI mengembangkan versi yang disempurnakan seperti versi 110 dan 220, sedangkan Airbus Defense and Space dengan versi 200 dan 300.
Baca juga: Prabowo Serahkan Pesawat CN-235 dan 2 Helikopter Anti-kapal Selam Buatan PT DI ke TNI AL
Hingga Maret 2022, lebih dari 300 CN235 telah diproduksi dalam banyak versi dengan dua mesin General Electric CT7-9C terbaru (masing-masing memiliki 1.750 SHP).
Dalam kolaborasi untuk tujuan ekspor, PT DI menghasilkan sayap luar, stabilisator horisontal, sirip vertikal dan pintu untuk Airbus Defense and Space.
Sementara itu, Airbus Defense and Space menghasilkan hidung yang dibongkar, kokpit yang dibongkar, dan sayap tengah untuk PT DI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.