Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Jika Bukan AHY Pendamping Anies di Pilpres 2024, Siapa Lagi?

Kompas.com - 07/07/2023, 11:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah terlihat melunak dengan tidak mempermasalahkan siapapun tokoh yang bakal menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan di pilpres 2024, Partai Demokrat justru menunjukkan sikap berbeda yang tidak biasanya.

Apalagi masa Pilpres semakin dekat. Jika keputusan pasangan capres dan cawapres itu inkrah, maka selanjutnya tentu saja sinergisasi, konsolidasi kekuatan koalisi untuk memenangkan pertandingan. Maka butuh kepastian agar langkah berikutnya bisa dilakukan.

Gelagat berkurangnya kesabaran kubu Demokrat terlihat setelah ketidakpastian yang terus membayang soal siapa sosok yang bakal dipilih untuk menjadi cawapres mendampingi Anies sebagai capres dari Koalisi Perubahan yang digawangi oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat.

Sejak lama terlihat bahwa Demokrat punya target tinggi atas Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Belakangan, AHY terlihat melakukan langkah politik dengan berbagai pendekatan dengan tokoh-tokoh koalisi lain sebagai penjajakan.

Paling tidak setelah melihat peta kekuatan koalisi lain. Apalagi sejak Ganjar Pranowo resmi diusung PDIP, Demokrat harus membuat langkah politik alternatif kedua, dengan memasang AHY di posisi cawapres sebagai pilihan yang tak bisa ditawar.

Bahkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ayah AHY, terlihat mulai gusar melihat perkembangan yang belum ada titik temunya.

Padahal jelas-jelas Demokrat dengan kekuatan suaranya punya posisi tawar dan juga ambisi memasang AHY di posisi penting, minimal cawapres pada Pilpres 2024.

Meskipun dalam beberapa kesempatan Demokrat selalu menyatakan bahwa persoalan penentuan cawapres pendamping Anies sudah diserahkan sepenuhnya kepada Anies, namun faktanya Demokrat seperti setengah hati dengan pernyataannya tersebut.

Bahkan semakin mendekati masa-masa penting dalam proses pilpres 2024, Demokrat mulai sedikit memaksa Nasdem dan PKS di Koalisi Perubahan untuk segera mengumumkan nama AHY menjadi wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Manuver “Ancaman” SBY

Bahkan, SBY menggunakan manuver politik sebagai bentuk 'ancaman' kepada Nasdem dan PKS, dengan berusaha mendekati PDI-P dan cenderung menunjukkan sikap melunak terhadap partai yang selama ini menjadi rival politik bagi Demokrat.

Padahal sejak kekalahan kubu PDIP-Megawati dalam pilpres 2004, menjadi “trauma politik” bagi Mega yang terlihat sulit sekali move on atas kenyataan bahwa ia dikalahkan oleh orang dalam yang tak lain adalah menteri dalam kabinetnya sendiri ketika itu.

Bahkan strategi SBY saat masuk gelanggang politik dengan membawa bendera Demokrat, terlihat seperti sungkan, namun ternyata bergerak masif, hingga akhirnya menjadi penentu kemenangan pilpres 2004.


Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani (kiri) di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).Instragam @agusyudhoyono. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani (kiri) di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).
Soal manuvernya, SBY tak main-main kali ini. SBY memberi sinyal agar AHY membangun komunikasi dengan PDI-P sebagai langkah alternatif seandainya kerjasama mereka dengan Nasdem dan PKS gagal terwujud di pilpres 2024.

Apalagi nama AHY muncul dalam bursa calon wakil presiden yang dipertimbangkan sebagai calon versi PDIP untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-P.

Pengumumannya bahkan disampaikan secara resmi oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/6/2023).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com