Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terbitkan Buku “Public Interest in Energy Sector”, Arcandra Bahas Isu-isu Energi Nasional dan Global

Kompas.com - 06/07/2023, 17:17 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arcandra Tahar merilis buku berjudul “Public Interest in Energy Sector” di Nusantara Ballroom, Hotel Darmawangsa, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Buku tersebut merupakan rangkuman dan penyempurnaan dari tulisan-tulisan Arcandra yang membahas berbagai aspek kebijakan, inovasi teknologi, kendaraan listrik, dan isu-isu energi di Indonesia dan dunia.

Tulisan-tulisan tersebut ditulis melalui akun media sosial pribadi pria yang akrab disapa Pak AT itu di Instagram dan Facebook @arcandra.tahar sejak enam tahun lalu.

Acara peluncuran buku Arcandra Tahar itu diramaikan dengan diskusi energi dan bedah buku yang menghadirkan tokoh-tokoh energi nasional, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2000-2009 Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM 2016-2019 Ignasius Jonan, dan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo.

Hadir dalam acara tersebut Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono, sejumlah menteri di kabinet Indonesia Kerja periode 2014-2019, tokoh-tokoh nasional, pejabat ESDM, dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serta jurnalis dari berbagai media nasional.

Baca juga: Eks Wamen ESDM Arcandra Tahar Sebut Gas Bumi Produk Energi Pilihan yang Ramah Lingkungan

Pak AT mengatakan, berbagai tulisan dalam bukunya merupakan bagian dari pengalamannya sewaktu mendapat amanah sebagai Menteri ESDM periode 2016 dan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019.

Buku itu juga berisi pengetahuannya ketika belajar dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri minyak dan gas (migas) dunia, khususnya di Amerika Serikat (AS).

“Terima kasih kepada para followers dan pembaca yang terus menyemangati dan memberikan masukan mengenai tulisan-tulisan kami,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Pak AT menyebutkan, rangkaian tulisan tersebut disusun menjadi sebuah buku karena banyaknya keinginan dari pembacanya.

“Harapan kami buku ini bisa dibaca secara lebih luas, terutama kepada generasi muda agar dapat memahami berbagai aspek mengenai energi,” katanya. 

Baca juga: Komut PGN Arcandra: Energi Gheotermal Bisa Berfungsi Layaknya Batu Bara

Buku “Public Interest in Energy Sector” terdiri dari 101 tulisan dan dikelompokkan menjadi tujuh bagian tulisan, yaitu Pengelolaan Sektor Hulu Migas (Bagian I); Pengelolaan Sektor Hilir Migas (Bagian II); Pengembangan Teknologi dan SDM di Sektor Energi (Bagian III); Bisnis dan Tata Niaga Energi (Bagian IV); Bagaimana Dunia Mengelola Energi (Bagian V); Baterai, Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan (Bagian VI); dan Strategi Dunia Pasca-Covid-19 (Bagian VII).

Sambutan Presiden Jokowi

Buku “Public Interest in Energy Sector” turut memuat kata sambutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengatakan, sebagai negara dengan populasi penduduk yang besar dan ekonomi yang tumbuh positif, kebutuhan energi Indonesia akan terus meningkat.

Untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, diperlukan peningkatan investasi di sektor migas. Oleh karenanya, pemerintah melakukan transformasi penyederhanaan perizinan dan memberikan kepastian hukum melalui Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

Jokowi juga menyampaikan, Pemerintah Indonesia memerlukan keterlibatan, dukungan, dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjawab berbagai tantangan transisi energi baru terbarukan dan rendah karbon yang adil; dan merata serta menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Baca juga: PGN Suplai 10,5 BBTUD Gas ke PT Lotte Chemical Indonesia

“Buku ini memuat pengalaman, keahlian, ide, dan gagasan otentik dari saudara Arcandra Tahar sebagai seorang ahli di sektor energi,” tulis Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com