Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Asmat Ingin Presiden Selanjutnya Punya Mental seperti Jokowi

Kompas.com - 06/07/2023, 16:17 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Asmat dari Kampung Ewer, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, menyampaikan rasa syukur karena telah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo.

Sebab, hingga saat ini Presiden Jokowi telah dua kali berkunjung ke Asmat.

Warga pun ingin agar presiden yang akan melanjutkan pemerintahan setelah Jokowi memiliki mental yang sama dalam hal pemerataan pembangunan.

Baca juga: Resmikan Terminal Bandara Ewer Asmat, Jokowi Berharap Bisa Buka Keterisolasian

"Kalau kami sebagai orang Asmat, kami merasa bangga, karena dari sekian presiden yang bisa selalu santun terhadap masyarakat, beliau yang bisa sampai tiba di Asmat. Tiba di Asmat sudah dua kali. Ini yang kedua kali," ujar salah seorang warga Ewer, bernama Veronicus.

"Dan kami sangat bangga. Kalau boleh, ke depan presiden-presiden (punya mental) seperti mental yang dimiliki oleh Bapak Presiden (Jokowi) itu harus ada. Kalau tidak, itu akan terjadi kesenjangan dalam pembangunan ke depan," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Adat Kampung Ewer, Vincent, merasa bangga karena pembangunan sudah bisa masuk ke daerah terpencil seperti Asmat.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Ketahui 6 Fakta Bandara Ewer di Kabupaten Asmat

"Puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak Jokowi sebagai hati roh Kudus hati malaikat, karena Asmat merasa bangga, merasa bangga dengan kehadiran pembangunan di pedalaman terpencil," katanya.

Sebelumnya diberitakan, usai meresmikan terminal Bandara Ewer yang berada di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Presiden Jokowi menyapa puluhan warga suku Asmat yang menantinya di luar area bandara pada Kamis.

Dipantau dari video yang dibagikan oleh fotografer Presiden, Agus Suparto, kepada wartawan istana, para warga tersebut berpakaian adat Papua dan meneriakkan yel khas daerah setempat.

Baca juga: Ketika Jokowi Mendapat Tas Noken dari Warga Suku Asmat...

"Bapak umur panjang," demikian teriak warga. Presiden Jokowi pun tersenyum melihat para warga yang berkerumun menantinya.

Salah seorang perwakilan warga kemudian meminta izin untuk menyampaikan sesuatu kepada Presiden Jokowi. Oleh Jokowi, warga tersebut ditarik untuk lebih mendekat kepadanya.

Warga itu lantas membisikkan sesuatu kepada Kepala Negara. Jokowi pun memberi isyarat mempersilakan. Kemudian, warga tersebut menyerahkan sebuah tas noken atau tas tradisional khas Papua yang terbuat dari serat kulit kayu kepada Presiden Jokowi.

Berdasarkan pengamatan, tas tersebut berwarna coklat dengan hiasan bulu burung di permukaannya. Di dalam tas tampak sebuah benda tipis berwarna biru.

Baca juga: Jokowi Berharap Bandara Ewer Mendorong Peningkatan Ekonomi di Asmat

Presiden menerima tas noken itu dan lantas menyerahkan kepada anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mendampinginya.

Sejumlah warga kemudian kembali meneriakkan yel pujian untuk Jokowi. "Asmat harga mati untuk NKRI. Jokowi hebat. Jokowi Presiden ketujuh hebat bisa lihat kami di hutan dan pasir berlumpur ini. Lanjutkan," demikian teriak warga.

Kepada anak-anak, Presiden sempat memberikan tebak-tebakan soal Matematika sederhana.

"Dua tambah dua berapa?" tanya Jokowi. "Empat," jawab seorang anak. Presiden tersenyum senang dan mengacungkan jempol untuk anak-anak itu.

Baca juga: Jokowi Resmikan Terminal di Bandara Ewer, Kabupaten Asmat

Kemudian, Kepala Negara menyalami warga dan melakukan foto bersama mereka serta anak-anak suku Asmat.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah berada di Papua sejak Rabu (5/7/2023) malam.

Pada Kamis ini, Jokowi melakukan kunjungan ke food estate di Keerom setelah meresmikan Terminal Bandara Ewer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com