Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jemaah Haji Indonesia Sempat Terlantar di Muzdalifah, Ketua Komisi VIII DPR Ungkap 2 Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 28/06/2023, 21:09 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Ashabul Kahfi menjelaskan dua faktor penyebab padatnya kondisi saat wukuf di Muzdalifah dari sejak pagi sampai menjelang siang.

Pertama, kata dia, cuaca yang sangat ekstrim atau sangat panas. Kedua, adanya keterlambatan evakuasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina.

"Tapi alhamdulillah, sampai pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah yang ada di Muzdalifah sudah di evakuasi ke Mina. Walaupun tadi, sempat ada dua orang jemaah yang pingsan saat lagi menunggu ambulan,” ujar Ashabul saat memberikan klarifikasi di media soal insiden wukuf di Muzdalifah, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (28/6/2023).

Adapun terkait keterlambatan evakuasi jemaah haji, ia menjelaskan, hal ini terjadi karena adanya kemacetan luar biasa.

Akibatnya penjemputan jemaah dari Muzdalifah ke Mina untuk kembali lagi menjemput jemaah mengalami hambatan.

Baca juga: Kemenag Tegaskan Jemaah Telantar di Muzdalifah Sudah Diberangkatkan ke Mina

Ia juga menjelaskan bahwa pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah tidak tersedia.

"Kan memang di Muzdalifah itu sifatnya hanya mabit, sementara saja. Tetapi kemarin kami dari DPR sudah menyampaikan ke pihak Kementerian Agama (Kemenag) agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya darurat situasi di Muzdalifah,” ucap Ashabul dalam siaran persnya, Rabu.

Ia menyebutkan, keterlambatan pasokan minuman dan makanan kemungkinan karena faktor mobilitas lalu lintas yang sangat padat.

Baca juga: Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan Jelang Idul Adha, GPM Digelar di Buton

Pada kesempatan yang sama, Ketua Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid menjelaskan bahwa pasokan makanan dan minuman di Muzdalifah memang tidak disediakan karena hanya melintas satu setengah malam.

"Kami bekali jemaah (berupa) konsumsi ketika masih di Arafah. Jadi (jemaah) membawa bekalnya itu dari Arafah, sehingga jemaah itu sudah membawa bekal masing-masing dari Arafah menuju ke Muzdalifah,” ujarnya.

Soal penjemputan, Subhan mengatakan bahwa memang ada keterlambatan angkutan di Muzdalifah. 

Baca juga: Kemenag Tegaskan Jemaah Telantar di Muzdalifah Sudah Diberangkatkan ke Mina

Menurutnya, seharusnya jemaah sudah berada di Mina pada pagi hari dan langsung disajikan sarapan sesampainya di tempat ini.

Namun akibat lalu lintas padat, kata dia, penjemputan jemaah dari Muzdalifah pada Rabu (28/6/2023) baru selesai diangkut pada pukul 13.30 WAS.

Subhan kembali menjelaskan bahwa memang tidak dipersiapkan distribusi konsumsi di Muzdalifah.

“Jadi kami sudah meminta (dengan) maksimal untuk memberikan konsumsi dan sarapan pagi di Muzdalifah. Akan tetapi, terjadi keterlambatan karena aktivitas lalu lintas terlampau padat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com