Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid Dulu Diusulkan Duet dengan Ganjar, Kini Dilirik Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 28/06/2023, 10:32 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

“Yenny mewakili elemen kekuatan politik perempuan yang tampaknya tidak ada dalam radar pembacaan potensi cawapres di lingkaran Ganjar maupun Prabowo Subianto,” kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Menurut Umam, sosok Yenny yang dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi nilai tambah. Yenny dinilai bisa menjadi penyeimbang buat Anies yang kerap dicitrakan dekat dengan kelompok konservatif.

“Yenny bisa merepresentasikan elemen kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili karakter Islam moderat dan nasionalisme-religius, yang bisa dimanfaatkan Anies untuk menepis tudingan kedekatan dengan Islam konservatif,” ujar Umam.

Baca juga: PKS Sebut Usulan Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Sudah Ada Sejak Awal

Namun demikian, menurut Umam, wacana menjodohkan Yenny sebagai cawapres Anies memiliki sejumlah tantangan. Pertama, basis dukungan partai.

Seperti diketahui, Anies didukung oleh tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Demokrat dan PKS sebelumnya telah mengusulkan nama cawapres yang tak lain merupakan kader partai masing-masing. Sementara, Yenny bukan kader dua partai tersebut ataupun kader Nasdem.

Persoalan lainnya, elektabilitas Yenny juga masih terbatas. Tingkat elektoral keduanya di klasemen cawapres berada di papan bawah.

Sehingga, mencawapreskan Yenny kemungkinan hanya akan menguatkan suara pemilih di Jawa Timur, namun melemah di daerah-daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa.

Baca juga: Giring Yakin Ganjar dan Yenny Wahid Bisa Lanjutkan Cita-cita Jokowi

Meski begitu, Umam meyakini, bakal cawapres yang kelak dipilih Anies ialah sosok yang memenuhi syarat yang telah disepakati Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Selama Anies belum mendeklarasikan calon pendampingnya, Yenny Wahid ataupun nama lain punya peluang yang sama buat jadi calon RI-2.

“Menilik dokumen piagam yang dimiliki Koalisi Perubahan, Anies menetapkan beberapa syarat bagi cawapres yang akan mendampinginya, mulai dari kontribusi pemenangan yang ditunjukkan melalui tingkat elektabilitas, rendahnya kerentanan, dukungan soliditas koalisi yang direpresentasikan dalam kekuatan jaringan partai politik, termasuk tentunya aspek ideologis, jaringan non-partai politik, logistik dan lainnya,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com