JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, keputusan mengimpor kereta rel listrik (KRL) baru patut disyukuri.
Sebab, dengan mengimpor KRL baru, Indonesia bakal mendapatkan KRL dengan kualitas yang lebih baik ketimbang KRL bekas seperti yang terjadi selama ini.
"Ya alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/6/2023).
Baca juga: Isu Impor KRL: Kerja Cepatlah untuk Rakyat
Merespons pro dan kontra yang timbul, Erick menegaskan bahwa keputusan tersebut harus diikuti.
Ia mengingatkan bahwa ada ketentuan dalam undang-undang ataupun di beberapa kementerian yang tidak memperbolehkan impor barang bekas.
"Jadi kan jangan sampai kita melakukan hari ini, di kemudian hari jadi masalah," ujar Erick.
Baca juga: Impor KRL Bekas Batal, KCI Siapkan Skema Alternatif
Lebih lanjut, Erick menegaskan bahwa PT Industri Kereta Api (PT INKA) akan didorong untuk menggenjot produksi kereta mereka demi mengantisipasi melonjaknya jumlah pengguna kereta.
"Kapasitas ini harus didorong. Itu nomor satu, supaya apa, mendukung datanya PT Kereta Api (terkait) lonjakan untuk penumpang ke depan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah batal merealisasikan rencana impor KRL bekas dari Jepang sebanyak 12 rangkaian (trainset). Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor tiga rangkaian KRL baru dari Jepang.
Baca juga: Luhut Larang Impor KRL Bekas karena Langgar Aturan
Menteri Koordinator Bidang Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, impor tiga rangkaian KRL baru ini untuk menutupi kekurangan armada KRL.
Namun, tiga rangkaian KRL baru ini tidak akan didatangkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, tahun ini saja ada 10 rangkaian KRL yang harus dipensiunkan, sedangkan tahun depan terdapat 16 rangkaian KRL. Hal ini membuat armada KRL semakin berkurang, sedangkan jumlah penumpang semakin meningkat.
"Kita akan mengimpor tiga saja yang baru untuk menutupi, tapi itu butuh waktu 1-2 tahun," ujarnya saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.