Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehangatan PDI-P dan Demokrat, Berujung Rekonsiliasi atau Kemesraan Sesaat?

Kompas.com - 26/06/2023, 08:32 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan PDI Perjuangan dan Demokrat belakangan hangat. Elite kedua partai saling bertemu.

Berangkat dari situ, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap soal mimpinya naik kereta bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Rangkaian peristiwa ini pun memunculkan wacana rekonsiliasi. Kedua partai seakan saling membuka diri untuk “rujuk” kembali.

Baca juga: 18 Tahun Silam, Awal “Perang Dingin” SBY-Megawati Dimulai…

Meski tampak mesra, PDI-P tak mengundang partai bintang mercy itu ke hajatan akbar mereka di puncak perayaan Bulan Bung Karno yang digelar pada Sabtu (24/6/2023). Padahal, sejumlah elite partai politik diundang ke acara tersebut.

Rangkaian peristiwa ini memunculkan tanda tanya, apakah kehangatan PDI-P dan Demokrat belakangan hanya kemesraan sesaat? Ataukah pintu rekonsiliasi di antara keduanya masih terbuka?

Berawal dari bursa cawapres

Akrabnya PDI-P dan Demokrat bermula dari Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang mengungkap nama-nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.

Dari enam nama yang diungkap Puan, ada sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Mulanya, AHY menyampaikan penolakan atas usulan tersebut. Meski mengaku menghormati usulan Puan, putra sulung SBY tersebut mengatakan, saat ini Demokrat masih tetap bertahan dengan pilihannya bersama Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Baca juga: PDI-P Buka Seluas-luasnya Peluang Rekonsiliasi Megawati-SBY

“Saya berterima kasih kepada siapa pun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan dan berpasangan dengan siapa pun, termasuk terakhir Ibu Puan Maharani menyampaikan ya bisa saja dengan Mas Ganjar Pranowo,” ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

“Tapi kami memilih juga tetap menjunjung tinggi etika, nilai, dan prinsip dalam berkomunikasi politik. Kami juga tetus memantapkan rancang bangun dari Koalisi Perubahan ini,” kata dia.

Namun demikian, berangkat dari bursa cawapres tersebut, tercetus ide pertemuan Puan dan AHY.

Bertemu

Benar saja, tak berapa lama, kedua elite partai memutuskan berjumpa. Pertemuan keduanya digelar di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023) pagi.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, keduanya banyak membahas persoalan bangsa dan pemilu damai.

"Tentu ini akan menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara. Kami berharap bahwa pemilu ke depan ini adalah pemilu damai, pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat itu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia," kata Puan.


Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani (kiri) di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).Instragam @agusyudhoyono. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani (kiri) di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023).

Puan dan AHY tampak begitu hangat dalam pertemuan itu. Keduanya bahkan saling menganggap “kakak-adik”.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com