Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswono Yudo Husodo Blak-blakan soal Hengkang dari Nasdem, Bantah karena Pencapresan Anies

Kompas.com - 24/06/2023, 06:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswono Yudo Husodo buka suara atas pengunduran dirinya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Nasdem pada tahun 2022 lalu.

Dia membantah bahwa langkah itu berkaitan dengan deklarasi Partai Nasdem atas pencalonan Anies Baswedan sebagai presiden untuk Pemilu 2024. Siswono bilang, dia mundur dari Nasdem karena alasan kesehatan.

“Pertimbangan satu-satunya adalah karena umur saya yang sudah menjelang 80 tahun pada waktu saya mundur itu. Jadi tidak ada kaitannya dengan masalah pencapresan Pak Anies oleh Nasdem,” kata Siswono dalam program Rosi Kompas TV, dikutip Sabtu (23/6/2023).

Baca juga: Deklarasi Bacawapres Koalisi Perubahan Kemungkinan Setelah Anies Haji

Tarik mundur ke belakang, Siswono menceritakan bahwa dirinya bergabung dengan Nasdem pada tahun 2015, satu tahun setelah dia hengkang dari Golkar.

Saat itu, berkali-kali Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh secara langsung meminta Siswono bergabung ke partainya. Siswono pun langsung diberi jabatan mentereng sebagai ketua dewan pertimbangan Nasdem.

Sebelum menyatakan bersedia bergabung ke Nasdem, Siswono mengaku membuat kesepakatan dengan Surya Paloh. Bahwa dirinya hanya akan bersama Nasdem hingga Pemilu 2019 tuntas.

Baca juga: Tiga Ketum Parpol Koalisi Perubahan Disebut Telah Menyerahkan Sepenuhnya Penentuan Bacawapres kepada Anies

Awalnya, Siswono berniat mundur dari Nasdem tak lama setelah gelaran Pemilu 2019 selesai. Namun, lantaran dinamika politik pascapesta demokrasi kala itu begitu tinggi, Surya Paloh tak langsung merelakan Siswono untuk hengkang.

Siswono pun bertahan lebih lama di Nasdem. Sampai pada akhir 2021, dia berniat menyampaikan surat pengunduran diri.

Namun, karena saat itu Surya Paloh tengah positif Covid-19, Siswono menunda menyerahkan surat pengunduran dirinya.

Tak lama, Siswono memutuskan mundur secara sepihak pada Januari 2022, sembilan bulan sebelum deklarasi pencapresan Anies. Meskipun, kabar dia hengkang dari Nasdem baru diketahui pada Desember 2022, sekitar dua bulan setelah Anies dideklarasikan Nasdem sebagai bakal calon RI-1.

“Nasdem mendeklarasikan Pak Anies itu bulan Oktober 2022, saya mengajukan surat pengunduran diri dari Nasdem itu Januari 2022,” ujar Siswono.

Kendati demikian, Siswono mengaku tak sejalan dengan Nasdem soal rencana mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Dia juga tak sepaham dengan Nasdem yang kini berkoalisi dengan dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetapi masih berada di barisan pemerintahan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Siswono bilang, dirinya mendukung kandidat calon presiden yang berkomitmen mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo. Sebab, menurutnya, program dan kebijakan pemerintahan Jokowi sudah baik.

Namun begitu, Siswono kembali menegaskan bahwa pengunduran dirinya dari Nasdem tak berkaitan dengan pencapresan Anies.

“Ini karena saya sudah berada di luar (Nasdem) ternyata pilihannya tidak cocok dengan saya, saya bersyukur,” tutur Menteri Perumahan Rakyat era Soeharto itu.

Baca juga: PKS Sebut Usulan Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Sudah Ada Sejak Awal

Sebagaimana diketahui, Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada 3 Oktober 2022. Sebelumnya, partai pimpinan Surya Paloh itu memasukkan tiga nama kandidat capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," kata Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Adapun kabar mundurnya Siswono dari Nasdem baru diketahui publik pada akhir Desember 2022. Kala itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkap, Siswono mengundurkan diri murni karena faktor usia dan kesehatan.

"Tidak ada faktor lain, kecuali karena pertimbangan usia dan kesehatan," ujar Ali saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com