Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Jan Ethes Salat Jumat Berjemaah di Masjid Istiqlal

Kompas.com - 23/06/2023, 20:52 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama cucu pertamanya, Jan Ethes Srinarendra, melakukan salat Jumat berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat (23/6/2023).

Dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana hitam, dan peci hitam, Kepala Negara dan cucunya tiba di tempat ibadah sekitar pukul 11.55 WIB.

Setibanya di sana, Presiden langsung memasuki masjid dan menuju ke saf paling depan.

Tampak Presiden dan Jan Ethes duduk berdampingan menunggu azan dan ikamah salat Jumat berkumandang.

Baca juga: Hasto: Jokowi Akan Beri Sambutan di Acara Puncak Bulan Bung Karno

Pada kesempatan tersebut, K.H. Soetrisno Hadi yang bertindak sebagai khatib menyampaikan khotbah yang bertema “Refleksi Qurban dalam Teladan Ketaatan dan Taqarrub bagi Keluarga”.

Sementara itu, H.M. Salim Ghazali bertindak sebagai imam dalam salat Jumat tersebut.

Usai salat Jumat berjemaah, Presiden Jokowi beserta Jan Ethes keluar dari masjid dan kembali menuju ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada pukul 12.40 WIB.

Sapi kurban untuk Istiqlal

Sementara itu, dalam rangka Idul Adha 1444 Hijriah, Presiden Jokowi memberikan kurban satu ekor sapi seberat 1,2 ton ke Masjid Istiqlal, Jakarta.

Sapi tersebut merupakan kurban yang diberikan untuk masyarakat DKI Jakarta.

"Untuk di Jakarta Bapak Presiden akan memberikan sapi kepada Masjid Istiqlal yang jenis sapinya adalah simental, beratnya 1,2 ton atau seberat 1.200 kilogram, jenis sapi jantan," ujar Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat sore.

Heru menjelaskan, secara total Presiden memberikan 38 ekor sapi untuk kurban kepada seluruh provinsi di Indonesia.

Baca juga: Jokowi Akhirnya Beli Sapi Asal Karanganyar Milik Sukasno

Sapi-sapi tersebut nantinya akan diserahkan ke lokasi yang sudah diusulkan oleh masing-masing gubernur.

Jumlah total sapi kurban presiden tahun ini bertambah empat ekor dibandingkan tahun lalu karena provinsi di Indonesia yang sudah resmi mengalami penambahan.

Heru menuturkan, Sekretariat Presiden berkerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Agama dan Direktorat Jenderal Bimas Kementerian Agama untuk bisa memilih sapi-sapi terbaik untuk kurban Presiden.

Sapi-sapi tersebut dicek kesehatannya dan harus bebas dari penyakit kuku dan mulut.

"Kemudian, bobotnya juga antara 900 kilogram sampai 1,2 ton," ungkap Heru.

Adapun jenis sapi kurban Presiden terdiri dari limosin angus, limosin simental, limosin angus brahman, dan peranakan ongol dari sapi Bali.

Heru menambahkan, untuk kurban di Provinsi DKI Jakarta, Presiden akan menyerahkan ke Masjid Istiqlal.

"Jenisnya adalah semental beratnya 1,2 ton atau 1200 kilogram pejantan," tambah Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com