Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mustiko, Petugas Haji yang Bajunya Kerap Basah Dipipisi Jemaah Lansia

Kompas.com - 16/06/2023, 18:21 WIB
Reni Susanti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MADINAH, KOMPAS.com - Mustiko (54), menceritakan pengalamannya menjadi seorang petugas haji. Ia bertugas di Tim Layanan Lansia Sektor 5 Daker Madinah.

Sebagai seorang petugas, Mustiko kerap menemui jemaah haji lansia dengan berbagai keadaan yang sangat membutuhkan pertolongannya.

Mulai dari jemaah haji lansia yang menderita stroke, tidak bisa berjalan, bahkan mengalami demensia.

Ia pun harus siap dengan berbagai situasi kondisi. Misalnya, menggendong, membopong, hingga terkena air pipis jemaah haji lansia.

Sebab, ia tidak bisa menghitung berapa kali seragamnya basah kuyup oleh keringat ataupun terkena air pipis jemaah lansia.

Baca juga: 40 Anggota DPR ke Mekkah untuk Awasi Haji, Disebut Tak Semua Pakai Garuda

Perjalanan panjang dari Tanah Air hingga ke Arab Saudi sekitar 9 jam membuat popok yang dikenakan jemaah lansia tidak cukup menampungnya.

"Jemaah dari pesawat sudah ngompol, mungkin karena perjalanan jauh. Pampers (popok) sudah tidak nampung," ungkap Mustiko, Jumat (16/6/2023).

Contohnya, kondisi jemaah haji yang mengalami stroke dengan bobot badan sekitar 80 kilogram beberapa waktu lalu.

Bobot badannya yang besar, membuat Mustiko harus berupaya keras memindahkan jemaah asal Tulungaggung tersebut dari bus ke penginapan.

"Saya tidak kuat menggendong akhirnya jemaah duduk di lantai bus, saya juga ngesot, baru bisa karena enggak ada yang kuat. Sampai di kursi roda, pipis sudah di baju basah semuanya," ucap dia.

Baca juga: Kemenag: 8.800 Jemaah Haji Kuota Tambahan Lunasi Biaya Ibadah Haji 2023

Pengalaman yang sama juga dialami Mustiko saat melayani jemaah dari Jawa Barat, Ternate, Maros, dan sebagainya.

"Memang tugas kami membantu jemaah haji apalagi yang sudah usia lanjut. Dulu di keluarga ada kakek, bapak dulu penyintas stroke. Alhamdulillah saya enggak jijik orangnya," ujarnya.

Biasanya setelah bajunya basah kena pipis jemaah, Mustiko mencucinya dan langsung dipakai kembali.

"Kita cuci terus kita pakai lagi, jadi kering di tempat (badan), itu asli. Jadi kita cuci jalan lagi balik ke hotel," ucapnya.

Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mengaku pernah menemukan jemaah haji lansia perempuan pingsan di samping hotel. Ketika itu, rombongannya baru tiba di hotel.

"Jemaah haji asal Sukabumi ini enggak sabar cari toilet. Turun dari bus langsung keliling hotel tapi malah pingsan, sudah kaku kakinya. Saya gendong enggak mau, dia minta suaminya. Setelah dirayu akhirnya mau diangkat," tutur dia.

Baca juga: Seharusnya DPR Malu dengan Konstituen Mereka, Banyak yang Antre Lama untuk Pergi Haji

Mustiko mengaku, pertolongan yang diberikan kepada seluruh jemaah haji merupakan panggilan jiwa.

"Otomatis terpanggil, tidak pandang bulu begitu ada di depan mata kita layani. Yang penting ikhlas benar-benar kita niatkan melayani jemaah sudah ibadah luar biasa seperti melayani orangtua sendiri," ucap dia.

Hal yang sama juga dialami Suria Ati Kusumah, rekan Mustiko di Tim Layanan Lansia. Tak jarang di saat suasana sedang riweuh karena menyambut kedatangan jemaah, ada jemaah Lansia yang butuh bantuan karena popoknya bocor.

Suria dan teman-temannya pun harus membersihkan jemaah usai buang air kecil, mengganti popok dan pakaian hingga mengantar jemaah tersebut ke dalam kamar yang telah disiapkan.

"Turun dari bus, perlahan antar ke toilet wanita, bukakan baju dan celana, bersihkan setelah buang air kecil, gantikan pampers, dan mendampingi jalan menuju kursi, hingga ke lantai kamar yang telah disiapkan. Ahamdulillah semua dilakukan dengan gembira, suka cita, sabar, tulus, sayang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com