Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Bantah Pilih Gabung PPP karena Gagal Dekati PKS

Kompas.com - 14/06/2023, 22:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu (14/6/2023).

Sebelumnya, Sandiaga memang kerap dikaitkan bakal bergabung dengan PPP atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak keluar dari Partai Gerindra.

Bahkan, sejumlah pihak menilai Sandiaga Uno sengaja mendekati PKS untuk menjegal pencapresan Anies Baswedan.

Namun, PKS menyatakan bahwa mereka terbuka apabila Sandiaga ingin berjuang bersama-sama lagi.

Lantas, apakah Sandiaga Uno akhirnya bergabung dengan PPP karena gagal mendekati PKS?

Baca juga: Jokowi Ngopi Bareng Ketua MK, Panglima TNI hingga Sandiaga Uno Usai Buka Jakarta Fair 2023

Sandiaga Uno langsung membantah dirinya bergabung dengan PPP karena gagal mendekati PKS.

Ia lantas menegaskan bahwa keputusan berlabuh ke PPP dan bukan partai lain, karena memiliki kesamaan pikiran dengan partai berlambang Kabah tersebut.

"Mboten, mboten, mboten (tidak, tidak, tidak). Kedekatan (dengan PPP) ini karena perjuangan yang sudah bertahun-tahun tapi tidak pernah dalam konteks bergabung secara perjuangan sebagai kader, tapi lebih kepada mengajak kepada pemikiran kita untuk berjuang dan membangun Indonesia bersama," ujar Sandiaga saat ditemui di kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu (14/6/2023) malam.

Sandiaga mengaku selama tujuh bulan terakhir berikhtiar dan berkontemplasi sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan PPP.

"Bahwa saya keliling Indonesia melihat memang pembangunan yang sudah dilakukan dan sudah memberikan banyak kemajuan ini harus diteruskan, dan harus difokuskan kepada pemikiran-pemikiran kepemimpinan ekonomi," katanya.

Baca juga: Sandiaga Uno Resmi Jadi Kader PPP, Diberikan KTA dan Dipakaikan Jaket Hijau

Menurut Sandiaga Uno, masih banyak masyarakat di luar sana yang membutuhkan bantuan.

Ia mengatakan, pemikirannya ini sejalan dengan perjuangan yang PPP lakukan. Tetapi, Sandiaga tidak menampik sempat berkomunikasi dengan partai lain.

"Dan keputusan hari ini, sudah setelah sekian lama bersama dengan sekjen, dengan Pak Mar (Mardiono) berdiskusi. Jadi ini keputusan kita yang Insya Allah bisa membawa manfaat," ujar Sandi. .

Diketahui, Sandiaga Uno sempat menunjukkan kedekatan dengan PKS beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Plt Ketum PPP Kenang Sandiaga Uno Sering Laporan meski Masih Kader Gerindra

Bahkan, namanya sempat diusulkan sejumlah elite PKS untuk menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, Sandiaga kini sudah resmi bergabung dengan PPP.

PPP juga tengah menjajaki kerja sama dengan PDI-P karena sama-sama mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku turut mendorong Sandiaga Uno untuk bisa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar.

Baca juga: Sebelum Gabung PPP, Sandiaga Uno Konsul ke Jokowi dan Sungkem ke Ibunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur Demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com