Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Kaesang di Pilwalkot Depok Bergantung Capres Jagoan Jokowi, Bisa Menang atau Tumbang

Kompas.com - 12/06/2023, 17:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang kemenangan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024 masih tanda tanya.

Jika benar Kaesang maju sebagai calon wali kota Depok, nasibnya disebut akan bergantung pada hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Seandainya memang betul maju menjadi Wali Kota Depok, itu ada dua kemungkinan, bisa menang, bisa tumbang,” kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Kaesang Jadi Depok Pertama, Jubir: PKS Siap Berkompetisi secara Sehat

Menurut Ujang, jika calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 dimenangkan oleh sosok yang didukung atau di-endorse Jokowi, katakanlah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Kaesang dinilai punya kans besar untuk menang.

Namun, kata dia, apabila Pilpres 2024 dimenangkan oleh kelompok oposisi, sebutlah Anies Baswedan, sulit buat Kaesang memenangkan pertarungan.

“Kalau yang menang itu calon presiden yang didukung Jokowi, masih mungkin membantu Kaesang untuk menang,” ucap Ujang.

“Tapi kalau presiden pengganti Jokowi adalah orang lain, pihak oposisi atau antitesa Jokowi, maka selesai, tidak bakal menang, presidennya tidak akan berpihak pada Kaesang. Kuncinya di situ,” tuturnya.

Baca juga: PKS Sindir Kaesang Calon Wali Kota Impor karena Bukan Asli Depok

Ujang mengatakan, pengalaman Kaesang di panggung politik masih nol besar. Namun, dengan kekuatan sang ayah sebagai Presiden RI, bukan tidak mungkin adik Gibran Rakabuming Raka itu benar-benar maju di gelanggang pemilihan, bahkan memenangkan pertarungan.

Sebab, hal serupa sebelumnya terjadi pada Gibran yang menang di Pilwalkot Solo 2020, juga pada menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang memenangkan Pilwalkot Medan 2020.

Namun demikian, Ujang mengingatkan bahwa ketika pilkada digelar, 27 November 2024, Jokowi sudah tak menjabat sebagai presiden.

Oleh karenanya, dia menduga, pengaruh Jokowi terhadap kans kemenangan Kaesang tidak akan sebesar yang didapat oleh Gibran dan Bobby.

“Kuncinya hanya, kalau capres terpilihnya itu orangnya Jokowi, yang menang itu yang didukung Jokowi, maka potensi Kaesang menang ada. Tapi kalau yang menang itu oposisi atau Anies, Kaesang pasti kalah,” kata Ujang.

Ujang melanjutkan, jika benar Kaesang hendak maju di Pilwalkot Depok 2020, suami Erina Gudono itu harus bekerja keras untuk mengumpulkan dukungan dari partai-partai politik.

Sebab, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, partai politik atau gabungan partai politik baru dapat mendaftarkan pasangan calon kepala daerah jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

“Jadi, dari situ saja Kaesang harus mampu mengumpulkan koalisi agar bisa mendapatkan dukungan 20 persen atau paling tidak 10 kursi dari DPRD Kota Depok,” imbuh Ujang.

Baca juga: Peluang Kaesang Maju di Pilwalkot Depok, Mampukah Tumbangkan Rezim PKS?

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com