Menurut Rahman, ada 96 toilet di Gedung DPD. Oleh karena itu, ia menegaskan bukan berarti untuk merenovasi satu toilet seharga Rp 4,8 miliar.
"Gedung ini ada empat lantai. Toiletnya sayap depan, ada sayap belakang," ujar Rahman.
Selanjutnya, Rahman menunjukkan sejumlah ruangan kerja anggota DPD yang disebut tidak pernah direnovasi sejak tahun 2002.
Baca juga: Tak Mau Jilat Ludah Sendiri, Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Pilih Maju Caleg DPD RI
Saat memasuki ruangan anggota DPD, tercium aroma lembab. Rupanya, hal tersebut disebabkan plafon yang sudah sering bocor karena hujan.
Bahkan, di bagian plafon terlihat banyak bekas air yang menempel. Rahman mengatakan, plafon di ruang anggota DPD sering bocor.
Terlebih, wallpaper yang menempel di dinding ruang kerja anggota DPD sudah mulai terkelupas. Ia lantas membandingkan ruang kerja anggota DPD dengan anggota DPR.
"Lantainya rusak-rusak, plafonnya juga bocor-bocor, semua wallpaper juga sudah ngelotok. 136 ruang anggota saat ini tidak ada representatif lah, kalau dibanding dengan ruang kerja pejabat-pejabat negara lainnya," katanya.
Kemudian, Rahman mengajak ke lantai 4 untuk melihat toilet lain. Ia mengatakan, anggota DPD harus sampai membawa gayung jika ingin buang air kecil.
Pasalnya, urinoir yang tersedia sudah tidak berfungsi lagi penyiraman airnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.