Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Merekah Megawati Beri Kado untuk Jokowi, Foto Deklarasi Ganjar Capres

Kompas.com - 06/06/2023, 21:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyerahkan foto peristiwa pengumuman Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) PDI-P di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penyerahan foto itu dilakukan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P, hari ini Selasa (6/6/2023) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta.

Pantauan Kompas.com lewat siaran Youtube PDI-P, penyerahan foto itu dilakukan selepas Megawati dan Jokowi memberi sambutan.

Berdasarkan yang disampaikan pihak panitia Rakernas, Megawati sengaja memberikan hadiah itu untuk Jokowi.

Terlihat, Megawati dan Jokowi naik panggung utama di mana tempat mereka sebelumnya memberikan arahan kepada ratusan kader partai banteng moncong putih itu.

Baca juga: Ketua Projo: Jokowi Masih Upayakan Duet Ganjar dengan Prabowo

Sesaat kemudian, panitia Rakernas mengantarkan sebuah bingkisan kepada Megawati.

Masih dalam posisi terbungkus, Megawati dan Jokowi pun kompak memegang bingkisan berukuran besar itu.

Keduanya kemudian merobek kertas karton yang membungkus bingkai foto yang memotret peristiwa pengumuman Ganjar sebagai bacapres di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Bingkai foto itu lah yang kemudian diserahkan Megawati kepada Jokowi. Dalam foto itu merekam pose salam metal Megawati, Jokowi, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Prananda Prabowo dan Ganjar Pranowo usai pengumuman capres di Batutulis.

Setelahnya, Megawati dan Jokowi pun berpose di hadapan kamera sambil memegang foto itu.

Baca juga: Ketum Projo Sebut Jokowi Ragu Kekuatan PDI-P dan PPP Bisa Menangkan Ganjar

Sesudahnya, Jokowi tampil mesra dengan Megawati. Hal ini terlihat ketika Jokowi menggenggam tangan Megawati yang hendak turun tangga panggung acara.

Terlihat, keduanya tersenyum lebar dan seolah mempersepsikan bahwa hubungannya baik-baik saja.

Hal ini seolah menepis kabar hubungan keduanya tengah renggang seperti diberitakan surat kabar Singapura, The Straits Times.


Adapun The Straits Times, belum lama ini memberitakan bahwa hubungan kedua tokoh PDI-P itu memburuk.

Media mendapat informasi tersebut dari sumber yang mereka rahasiakan identitasnya.

Dalam pemberitaannya, hubungan Jokowi dan Mega diberitakan retak akibat persoalan penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com