JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengakui bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati air bersih yang layak dan aman.
Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ma'ruf mengatakan bahwa sekitar tujuh dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah.
"Banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati air bersih yang layak dan aman meskipun penyediaan air minum yang layak merupakan amanat konstitusi," kata Ma'ruf saat menghadiri Indonesia Water and Wastewater Expo dan Forum di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Ma'ruf Amin mengungkapkan, kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi.
Baca juga: Wapres Kembali Ingatkan ASN untuk Netral dan Profesional Jelang Pemilu 2024
Ia mengatakan, situasi serupa juga terjadi di tingkat global. Mengutip laporan Organisasi Meteorologi Dunia, ada 3,6 miliar penduduk dunia tidak mendapat akses air bersih yang layak pada 2018.
Kendati demikian, mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu menegaskan bahwa penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar.
"Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan," ujar Ma'ruf Amin.
Oleh karenanya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15 persen akses air minum aman, dan 30 persen akses air minum perpipaan.
Baca juga: Mengenal Tujuan 6 SDGs: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Sementara itu, pada 2022, akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91 persen, akses air minum aman 11,8 persen, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69 persen.
"Sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya," kata Ma'ruf Amin.
Menurut Ma'ruf, untuk sanitasi, amanat RPJMN adalah terwujudnya 90 persen akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0 persen pada akhir 2024 .
"Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan keenam pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua," ujar Ma'ruf Amin.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Sumba: Air Keruh dan Jadi ‘Kolam Ikan’
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.