Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2023, 20:57 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi meminta PDI-P tidak sombong dalam menghadapi Pemilu 2024.

Jusuf mengatakan, wajar saja apabila banyak partai yang mau bergabung dengan PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, mengingat PDI-P merupakan pemenang pemilu sebelumnya.

Namun, dirinya mengingatkan bahwa bisa saja PDI-P tidak sebesar seperti sekarang di masa depan.

Baca juga: Megawati Dinilai Realistis Pilih Ganjar Pranowo Jadi Capres Dibanding Puan Maharani

Hal tersebut Jusuf sampaikan dalam program Rosi, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube KompasTV, Minggu (28/5/2023).

"Saya hanya karena cinta saya kepada PDI-P ini mengingatkan PDI-P, jangan terlalu berlebih-lebihan. Meskipun kamu gede sekarang, belum tentu kamu segede itu lagi. Jangan sombong," ujar Jusuf.

Jusuf menilai PDI-P kini terlalu sombong lantaran merasa seluruh Indonesia bergantung kepada partai berlambang banteng tersebut.

Dia menyebut kesombongan tersebut hanya akan merugikan diri sendiri.

"Jangan berlebihan seolah-olah seluruh negeri hanya bergantung padamu," ucapnya.

Baca juga: PDI-P Banten Kalah Saat Pilpres 2019, Ganjar: Banteng Tidak Cengeng, Kalah Bangkit Lagi

Meski begitu, Jusuf mengakui bahwa PDI-P memang merupakan partai besar, yang mana kader-kadernya pasti bangga dengan itu.

Namun, lagi-lagi, Jusuf mengingatkan PDI-P untuk tidak berpikir seolah-olah semua orang di Indonesia bergantung kepada PDI-P.

"It's not true (semua orang bergantung ke PDI-P)," kata Jusuf.

Sementara itu, Jusuf meyakini di antara sekian banyaknya tokoh yang digadang-gadang menjadi king maker pada Pilpres 2024, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) lah king maker yang sesungguhnya.

Dia menyebut, boleh saja tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla, Surya Paloh, hingga Megawati Soekarnoputri juga disebut sebagai king maker.

Namun, Jusuf tetap meyakini king maker yang asli hanyalah Jokowi.

"Bukan yang lain-lain. Yang lain-lain ikut di sini di sana, tapi the real one is Presiden Jokowi," imbuh Jusuf.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com