JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memastikan bahwa dua terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur beberapa waktu lalu, tidak saling mengenal satu sama lain.
"Tidak (saling mengenal)," kata Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat (26/5/2023).
Adapun dua terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Timur itu berasal dari jaringan yang berbeda.
Baca juga: Densus 88 AT Polri Tangkap 2 Tersangka Teroris di Jawa Timur
Terduga teroris berinisial YS berasal dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Sedangkan, teroris berinisial T berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Aswin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dua terduga teroris tersebut. "Kasus masih dalam pengembangan. Nanti akan kami update," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan terhadap dua teroris di Jawa Timur, pada Selasa (23/5/2023) dan Rabu (24/5/2023).
Terduga teroris berinisial YS (48) ditangkap petugas Densus 88 AT Polri di wilayah Malang, Jawa Timur, pada Selasa.
Baca juga: Usai Tangkap Terduga Teroris di Malang, Densus 88 Geledah Rumah di Surabaya dan Blitar
Kemudian, satu hari setelah menangkap YS, Tim Densus Polri menggeledah dua rumah di dua daerah di Jawa Timur, pada Rabu.
Pertama, petugas menyambangi sebuah rumah di Jalan Sido Rukun, Dupak, Kecamatan Krembangan. Penggeledahan berlangsung sekitar 2,5 jam.
Selain di Surabaya, Densus 88 juga menggeledah sebuah rumah di RT 005 RW 001, Dukuh Pandanarum, Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Rumah itu merupakan milik istri YS, S (45).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.