Tidak mudah mencapai jabatan itu. Adang mengaku, sebelumnya ia sempat mendapat amanat dari Kapolri untuk menyiapkan konsep reformasi Polri bersamaan dengan lahirnya gerakan reformasi pada
saat itu.
Saat menjalankan amanat tersebut, Adang masih menduduki jabatan sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.
Baca juga: Cerita Polisi Bantu Ibu Menangis karena Terjebak Macet Saat Bawa Anak ke RS
Atas upaya tersebut, kajian bertajuk "Reaktualisasi Kedudukan, Fungsi, dan Peran Polri" alias “Buku Biru” pun terbit pada akhir Oktober 1998.
Namanya pun tercatat sebagai salah satu Tokoh Reformasi Polri pada 1998 sampai dengan terbitnya Undang-undang (UU) Polri Nomor 2 Tahun 2002. Atas dedikasinya, Adang dilantik sebagai Kapolda Jabar pada 2000 hingga akhirnya menapaki puncak karier sebagai Wakapolri
pada 2004.
“Oleh karena kehendak Allah, alhamdulillah, akhirnya saya bisa sampai pada titik sekarang dengan jabatan yang sama (setara) seperti bapak sebagai abdi negara. Jabatan terakhir bapak adalah Wakil Jaksa Agung Bidang Pembinaan (sekarang Jambin), sedangkan saya Wakapolri,” kata Adang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.