Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Fahri Hamzah Minta Amien Rais Komandoi Aksi Mahasiswa, Soeharto Turun Jadi Harga Mati

Kompas.com - 24/05/2023, 06:34 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Makanya kami sampai Jakarta kalau enggak salah tanggal 14 ya, tanggal 14 itu sudah kerusuhan, kacau lah saat itu. Kami naik ambulans kemana-mana sama Pak Amien, karena memang ambulans paling aman untuk travelling di Jakarta karena banyak blokade dan banyak tempat yang tidak bisa dimasuki oleh mobil biasa," kata Fahri.

Amien Rais meminjam ambulans dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, salah satu rumah sakit milik Muhammadiyah.

Mereka meluncur ke Universitas Trisakti, bertemu para tokoh negeri misalnya Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, dan Malik Fajar.

Eskalasi kerusuhan semakin meningkat, Soeharto yang berada di Mesir untuk kunjungan kerja kemudian pulang ke Indonesia.

Baca juga: Saat Ita Nadia Bersuara soal Pemerkosaan 1998: Habibie Percaya, Wiranto Naik Pitam

Aksi demonstrasi berkembang ke penjarahan hingga kekerasan dan pemerkosaan terjadi. Soeharto didesak mundur.

Gerakan mahasiswa kemudian merencanakan aksi besar-besaran di Istana Negara yang menyebabkan konsentrasi militer di sekitar Monas begitu besar.

Namun rencana tersebut bisa dibilang "prank" untuk saat ini, karena para mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat bergeser melakukan aksi di Senayan yang kosong tanpa pengawasan petugas keamanan.

Baca juga: Pembunuhan Ita Martadinata, Pukulan Telak yang Bungkam Korban Pemerkosaan Mei 1998

"Sampai tanggal peringatan hari kebangkitan nasional yang kita mau mengundang teman-teman ke Tugu Monas itu yang menyebabkan ada konsentrasi militer di kawasan Monas, dan kata orang itu yang menyebabkan militer di Senayan kosong sehingga teman-teman sejak itu pindah ke Senayan dan mengepung Senayan," kenang Fahri.

"Kemudian 21 kita lagi ngumpul semua di Menteng, Presiden Soeharto mengundurkan diri setelah bertemu dengan tokoh-tokoh islam saat itu," pungkas Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com