Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Kenaikan Harga Telur Ayam, Satgas Pangan Polri Akan Cek Ketersediaan Pakan

Kompas.com - 22/05/2023, 22:39 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan melakukan berbagai langkah untuk menyelesaikan kenaikan harga telur ayam beberapa waktu terakhir ini.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebut, kenaikan harga telur ayam diakibatkan kelangkaan bahan baku pakan ternak.

Whisnu mengatakan, saat ini seluruh Satgas Pangan di daerah diwajibkan untuk melakukan pengecekan ke pabrik atau produsen pakan ternak.

“Khususnya ternak ayam untuk mengidentifikasi kendala dan ketersediaan bahan baku pakan serta menyelesaikan permasalahan,” ucap Whisnu dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Harga Telur Ayam Naik, Satgas Pangan Polri: Penyebabnya Kelangkaan Bahan Baku Pakan Ternak

Whisnu mengatakan, Satgas Pangan Polri telah berkomunikasi dengan para peternak ayam petelur di berbagai daerah untuk mengetahui ketersediaan dan harga pakan ternak serta penyebab lain yang mempengaruhi produksi telur ayam.

Satgas Pangan Polri juga berkoordinasi dengan pelaku usaha jasa angkutan untuk memastikan jalur distribusi dan biaya-biaya operasional lain yang dapat membantu menurunkan harga telur di tingkat konsumen.

“Satgas Pangan Pusat telah berkordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menindaklanjuti proses percepatan importasi terhadap jagung sebagai bahan baku pakan ternak,” ujar dia.

Selain itu, Satgas Pangan di daerah berkoordinasi dengan dinas peternakan dan dinas pertanian guna mendata terkait ketersediaan jagung yang peruntukannya pakan ternak.

Whisnu mengatakan, jajarannya juga akan turun langsung ke para distributor dan sentra pasar untuk mengecek stabilitas harga dalam rangka menjaga kestabilan bahan pakan ternak, terutama jagung dan bahan pakan yang berasal dari impor.

“Memangkas rantai distribusi yang bertujuan untuk mengurangi margin harga, sehingga harga di tingkat konsumen stabil sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujar dia.

Baca juga: Satgas Pangan Polri: Harga Bahan Pokok Stabil dan Mulai Turun Pasca-Lebaran 2023

Whisnu sebelumnya mengungkapkan ada beberapa hal yang menyebabkan harga telur ayam naik, salah satunya kelangkaan bahan baku pakan ternak ayam.

Adapun komposisi bahan baku pakan ternak tersebut yakni jagung, konsetrat, dan dedak bekatul.

Menurut dia, produksi jagung dalam negeri saat ini belum mencukupi, sehingga ketersediaan jagung sebagai bahan pakan ternak masih tergantung dengan impor.

Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam, kata Whisnu, tingginya permintaan kebutuhan masyarakat dan mahalnya biaya transportasi pengiriman telur ayam lintas daerah.

“Karena beberapa daerah belum bisa mencukupi kebutuhan telur ayam ras didaerahnya sehingga masih supply membutuhkan dari daerah lain,” kata Whisnu.


Adapun harga telur ayam naik dalam waktu beberapa pekan terakhir.

Dikutip dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata telur ayam per Rabu (17/5/2023) mencapai Rp 31.171 per kilogram.

Padahal, pada awal Mei 2023, harga telur ayam ras berkisar Rp 28.780.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com