JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pertemuan antara anggota keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai salah satu pertanda bakal terjadi perubahan peta dukungan politik menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon presiden 2024. Kedua partai itu membentuk Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR).
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, pertemuan Prabowo dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang juga anak sulung Presiden Jokowi pada pekan lalu tak bisa dianggap sekadar perjumpaan biasa dan tidak mempunyai dampak politis.
Baca juga: BERITA FOTO: Pakai Seragam Merah, Gibran Penuhi Panggilan DPP PDI-P
Apalagi Gibran dan sang ayah merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Apalagi setelah pertemuan itu, Dewan Pimpinan Pusat PDI-P memanggil Gibran ke Jakarta. Hal itu menguatkan kesan pertemuan antara Gibran dan Prabowo tak bisa dianggap remeh, apalagi terjadi di tahun politik.
"Bukan tidak mungkin bila kedekatan antara keluarga Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto merupakan cerminan dari preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2024," kata Bawono dalam keterangannya seperti dikutip pada Senin (22/5/2023).
Bawono mengatakan, Gibran kemungkinan sudah berkomunikasi dengan sang ayah sebelum pertemuan dengan Prabowo dilakukan.
Baca juga: Akui Sudah Jelaskan ke PDI-P Soal Pertemuannya dengan Prabowo, Gibran: Tegak Lurus Arahan Ibu Ketum
Di samping itu, pertemuan Prabowo dan Gibran atau anggota keluarga lain Presiden Joko Widodo bukan kali ini saja terjadi.
Menurut Bawono, interaksi antara Prabowo dan para anggota keluarga Presiden Joko Widodo beberapa kali terjadi.
Contohnya seperti pada Januari 2023 lalu ketika Prabowo bertemu dan berdialog dengan Gibran dan menantu Jokowi yang juga Wali Kota Medan, Bobbi Nasution.
"Hal ini bisa menggambarkan kedekatan emosional antara Prabowo dan keluarga besar Presiden Joko Widodo," ucap Bawono.
Pertanda lainnya yang patut disimak menurut Bawono adalah ketika anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, mengenakan kaus bergambar Prabowo Subianto saat mengisi sebuah siniar (podcast) yang ditayangkan di situs YouTube.
Baca juga: Sampaikan Pesan Megawati ke Gibran, Sekjen PDI-P: Berpolitik Harus Waspada dari Manuver
Di sisi lain, kata Bawono, Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan juga mengikuti keputusan partai yang memutuskan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Akan tetapi, Bawono menilai Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan juga memiliki kepentingan sendiri sebelum masa jabatannya berakhir. Terutama tentang keberlanjutan sejumlah program yang diluncurkan dalam 2 periode pemerintahannya.
"Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam hal bakal calon presiden mendatang tidak sama dengan pilihan politik dari PDI-P," ucap Bawono.
Baca juga: Begini Reaksi Gibran saat Ditanya Soal Isu Jadi Cawapres Prabowo
Sampai saat ini terdapat 3 tokoh politik yang diusung sebagai bakal capres 2024. Mereka adalah Prabowo, Ganjar, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Anies diusung sebagai bakal capres oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.