Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpeci NU, Cak Imin Berburu "Nasihat" demi Jadi Cawapres

Kompas.com - 16/05/2023, 11:25 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Iring-iringan mobil Toyota Vellfire bernomor polisi B 1539 RFQ berwarna hitam yang membawa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar melintas di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023) sore.

Sekitar pukul 16.23 WIB, mobil tersebut berhenti di depan sebuah rumah besar berpagar hitam. Di pos sebelah kanan pagar rumah tersebut terlihat empat pria berbadan tegap yang berjaga.

Salah seorang di antaranya yang mengenakan setelan baju serba hitam tampak sigap menghampiri mobil yang ditumpangi pria yang karib disapa Cak Imin itu. Pria itu diketahui merupakan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Baca juga: [GELITIK NASIONAL] Mengejar Kursi Capres-Cawapres: Ganjar, Prabowo, Cak Imin hingga Airlangga dalam Pusaran

Setelah berkomunikasi serta menanyakan maksud dan tujuan kedatangan, pria tersebut dihampiri rekan lainnya yang terlihat tengah berkomunikasi dengan rekannya yang berada di dalam rumah untuk memberitahu bahwa Cak Imin sudah tiba.

 

Cak imin tak sendiri. Sejumlah elite PKB terlihat mendampinginya. Namun, hanya mobil Cak Imin yang diperkenankan masuk ke dalam rumah itu. Sementara mobil lainnya diparkir di luar rumah.

Beberapa politikus PKB yang terlihat di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Saiful Huda, dan Ketua DPP PKB Faisol Riza.

 

Berbeda dari Cak Imin, para elite PKB itu terlihat harus melewati pos penjagaan untuk menjalani pemeriksaan dengan metal detector sebelum memasuki area rumah yang diketahui menjadi tempat kediaman Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu.

"Silaturahmi, halalbihalal," ucap Jazilul kepada awak media yang bertanya maksud kedatangannya usai turun dari mobil Maserati bernomor polisi B 1585 RFQ berwarna hitam.

Pertemuan pun berlangsung secara tertutup.

Baca juga: Bertemu Wapres Maruf Amin, Cak Imin Curhat hingga Minta Doa agar Jadi Cawapres

Wapres beri wejangan

Menjelang maghrib, Cak Imin keluar dari kediaman Wapres. Senyum di bibirnya tersungging ketika berhadapan dengan awak media yang menunggunya.

Dalam catatan Kompas.com, pertemuan Cak Imin dengan Ma'ruf Amin adalah pertemuan ketiga dari rangkaian safari politik yang dilakukan Wakil Ketua DPR bidang Kesejateraan Masyarakat itu dengan wapres dan para mantan wapres.

Sebelumnya, Cak Imin telah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 6 Mei 2023. Pertemuan itu dilangsungkan setelah Cak Imin beserta lima ketum parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf diundang Presiden Jokowi ke Istana Merdeka, 2 Mei 2023.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan keterangan pers usai bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023). Kompas.com/ Dian Erika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan keterangan pers usai bertemu Wapres Ma'ruf Amin di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2023).

Selanjutnya, Cak Imin bertemu dengan Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz di kediamannya di bilangan Matraman, Jakarta Timur, pada 11 Mei 2023. 

Dalam pertemuannya dengan Ma'ruf Amin, Cak Imin mengaku berkonsultasi dengan mantan Ketua Dewan Syuro PKB itu dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Nama Cak Imin diketahui menjadi salah satu kandidat cawapres yang kerap muncul di berbagai rilis survei.

Kepada Cak Imin, sesepuh PKB itu diklaim mendukung langkah politik PKB yang kini telah membangun koalisi dengan Partai Gerindra. 

Baca juga: Minta Nasihat soal Pilpres 2024, Cak Imin Temui Maruf Amin di Istana Sore Ini

"Intinya Kiai Ma'ruf memberikan apa namanya, masukan bahwa langkah-langkah PKB sudah tepat, sudah benar sebagai kekuatan politik untuk bergerak baik mengambil peran-peran di pemerintahan maupun di koalisi," ucap Muhaimin.

Pada saat yang sama, PKB diketahui tengah menginisiasi pembentukan koalisi besar bersama Partai Golkar, meskipun partai berlambang pohon beringin itu telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

PKB pun telah menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk diusung sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Di sisi lain, PKB terus mendorong agar Cak Imin dapat disandingkan dengan Prabowo menjadi kandidat RI-2. 

Namun, hingga kini belum ada keputusan apakah Prabowo akan bersanding dengan Cak Imin atau tidak di dalam kontestasi itu. Sementara Golkar juga mendorong agar ketua umumnya, Airlangga Hartarto, juga dapat menjadi kandidat RI-2.

"Ya beliau (Ma'ruf Amin) memberikan dukungan kepada PKB untuk berkoalisi dengan siapapun khususnya dengan Gerindra. Tapi prinsipnya menyerahkan sepenuhnya PKB untuk benar-benar PKB mengkalkulasi teman dan rekan koalisi. Tapi hari ini beliau cocok dengan Gerindra," ucapnya.

Cak Imin pun mengeklaim bahwa dalam pertemuannya kemarin sore, Ma'ruf Amin memberikan dukungan agar dia dapat mencalonkan diri sebagai cawapres. Bahkan, Ma'ruf Amin menyebut sudah waktunya Cak Imin bisa menjadi orang nomor dua di republik ini.

Baca juga: Golkar Berpeluang Merapat, Gerindra: Golden Ticket Cawapres Prabowo Ada di Cak Imin

“Oh iya pasti, mendukung. Beliau bilang, ’Memang sudah waktunya, waktunya kamu sekarang',” tutur Muhaimin.

Ada yang menarik dari penampilan Muhaimin ketika bertemu dengan Ma'ruf Amin sore kemarin. Berbeda dari dua pertemuan sebelumnya, Cak Imin kali ini memakai peci hitam dengan lambang Nahdlatul Ulama (NU) di sebelah kanannya.

Sementara di dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla dan Hamzah Haz, Cak Imin hanya mengenakan peci berwarna hitam polos. 

PBNU yang menjadi salah satu organisasi yang menginisiasi pembentukan PKB itu memang kerap dimintai pendapat oleh ketum parpol mengenai siapa kandidat capres atau cawapres yang patut diusung. Hal itu pun, salah satunya, diakui oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy.

Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla menyambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kediamanya, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla menyambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kediamanya, kawasan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).

Meskipun di dalam sejumlah kesempatan, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf kerap menyampaikan agar NU tidak ditarik-tarik ke politik.

Ditemui terpisah, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengungkapkan, Muhaimin meminta restu Ma’ruf karena masih berjuang memperebutkan tiket cawapres.

"Pasti saat bertemu Cak Imin cerita peluang-peluang dan hambatan-hambatannya. Mohon doa pasti karena masih berjuang mendapatkan tiket (sebagai cawapres)," imbuh dia.

Baca juga: Daftarkan Caleg ke KPU Pakai Vespa, Cak Imin: Salam Satu Aspal!

Belum dapat nama pasangan dari Jusuf Kalla, diberi tips oleh Hamzah Haz

Dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla, Muhaimin mengaku belum mendapatkan saran soal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Belum, soal pilpres belum memberikan saran. Nunggu (petunjuk setelah shalat) istikarah barangkali,” ujar Muhaimin sembari tertawa.

Namun, ia mengaku mendapatkan banyak petuah dari Hamzah Haz.

Baca juga: Jika Tak Dipilih Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin Diyakini Tinggalkan Koalisi dengan Gerindra

Muhaimin memang meminta nasihat dari Hamzah Haz soal bagaimana cara menjadi calon presiden (capres).

“Saya dikasih doanya, saya dikasih perjuangan dan cara-caranya. Kedua, kita harus banyak belajar mendapatkan masukan. Siapa tahu kalau tidak jadi presiden ya wakil presiden, kan gitu,” papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com