Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Sebut Jokowi Ingin Pilpres 2024 Diikuti 2 Paslon: Terlalu Lama Kontestasi Habiskan Perhatian Publik

Kompas.com - 11/05/2023, 09:04 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo disebut menginginkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan sejumlah alasannya. Pertama, pilpres bakal lebih irit biaya jika kontestasi diikuti oleh dua paslon. Sebab, gelaran pilpres hanya akan berlangsung satu putaran.

“Negara tak perlu keluar terlalu banyak (anggaran) untuk (melaksanakan) putaran kedua,” ucap Rommy dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Romy PPP Sebut Anies Bunuh Diri jika Pakai Narasi Dukung Program Jokowi

Alasan kedua, dengan adanya dua paslon justru meminimalisir keterbelahan di tengah masyarakat. Pasalnya, kemunculan tiga paslon justru akan membuat masyarakat terbagi ke beberapa kelompok pendukung capres-cawapres tertentu.

“Jadi terlalu lama kontestasi itu menghabiskan perhatian publik dan energi bangsa ini,” ungkap dia.

Terakhir, dalam pandangan Rommy wajar bagi Jokowi hanya ingin Pilpres 2024 diikuti oleh figur dari koalisi pemerintah.

Sebab, Jokowi tak ingin berbagai program pembangunan yang telah dilakukan selama ini tidak dilanjutkan oleh presiden mendatang. Apalagi banyak proyek infrastruktur yang menghabiskan dana mencapai ratusan miliar rupiah.

“Ini kan hal-hal yang menurut saya membuat Presiden merasa perlu untuk terlibat, berpihak, dan itu biasa saja,” imbuh dia.

Diketahui saat ini baru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang telah mendapatkan tiket untuk melaju dalam Pilpres 2024.

Baca juga: PPP Yakin Jokowi Bakal Condong Dukung Ganjar Ketimbang Prabowo

Ganjar resmi diusung oleh PDI-P, kemudian Anies diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berisi Partai Nasdem, Partai Demokrat, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara, Prabowo belum resmi dideklarasikan oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Malah, dua parpol tersebut ikut menjajaki pembentukan koalisi besar dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan.

Baca juga: Rommy: KIB Auto Bubar jika PAN dan Golkar Tidak Ikut PPP Soal Capres

Belakangan, penjajakan koalisi besar nampaknya semakin intens dilakukan hanya oleh Gerindra, PKB dan Golkar.

Sebab PPP telah menyatakan hanya bisa berkoalisi dengan parpol yang ikut mengusung Ganjar, dan tengah menjajaki kerja sama dengan PDI-P.

Sedangkan PAN belum menentukan sikap resminya, meskipun, ingin mendorong agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut serta dalam Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com