Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Myanmar Bakal Dibahas di KTT ke-42 ASEAN, Jokowi: Harus Selesai Dengan Dialog

Kompas.com - 07/05/2023, 17:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa konflik di Myanmar akan menjadi pembicaraan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, konflik di Myanmar harus diselesaikan melalui dialog.

"Ya, secara khusus akan dibahas tapi acuan kita tetap untuk Myanmar. Acuan kami tetap five point concensus, tetap jadi acuan, tetapi harus dengan dialog, karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," kata Jokowi dikutip tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Puluhan WNI Korban TPPO yang Disekap di Daerah Konflik Bersenjata di Myanmar Dibebaskan

Jokowi menegaskan, Indonesia berharap konflik di Myanmar dapat selesai.

Dalam hal ini, harap Jokowi, kekerasan dapat dihentikan serta bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat Myanmar.

"Yang ketiga, dialog yang penting, yang aktif tidak hanya di sini, tapi juga di Myanmar sendiri sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan," jelasnya.

Kepala Negara menegaskan prinsip Indonesia sebagai keketuaan ASEAN adalah kolaborasi dan kerja sama dengan siapa pun.

"Dan kita tidak ingin ASEAN menjadi proxy siapapun, proxy negara manapun. Karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama dengan siapapun dengan negara manapun," ujar Jokowi.

Baca juga: Menlu Retno: Myanmar Tak Diundang pada Level Politik KTT ASEAN, PM Thailand Diwakilkan

"Sehingga penyelesaian setiap masalah di ASEAN adalah prinsip dialog," tambah dia.

Sebagai informasi, KTT ke-42 ASEAN bakal digelar pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Indonesia sebagai keketuaan ASEAN pada tahun ini, telah menyiapkan sejumlah isu yang akan dibahas di dalam KTT tersebut. Mulai dari keanggotaan penuh Timor Leste hingga perlindungan pekerja migran, yang dalam beberapa waktu terakhir terus mendapat sorotan.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku, saat ini negosiasi atas isu-isu yang akan dibawa Indonesia di KTT itu masih terus dilakukan.

"Negosiasi terus dilakukan. Jadi kalau teman-teman berpikir KTT (tanggal) 10-11 (Mei 2023), bukan berarti negosiasi baru dilakukan tanggal 8 (Mei 2023). Negosiasi sudah dilakukan cukup panjang," kata Retno dalam konferensi pers menjelang KTT ke-42 di NTT, dikutip dari YouTube Kementerian Luar Negeri, Sabtu (6/5/2023).

Menurut Menlu, setidaknya ada 11 isu atau possible deliverables yang akan dirundingkan untuk dihasilkan dalam KTT ke-42.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com