Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati ke Jokowi: Jangan Nanti Pembangunan IKN Tidak Terencana dengan Baik

Kompas.com - 05/05/2023, 17:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga agar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berjalan dengan mengedepankan kelestarian lingkungan.

Hal ini disampaikan saat ditanya awak media mengenai keseriusan Megawati menjaga kelestarian lingkungan.

"Ini menjadi perhatian saya, yang saya katakan juga pada presiden. Jangan nanti ketika pembangunan IKN itu tidak terencana dengan baik," kata Megawati usai menjadi pembicara seminar konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan di Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).

Bukan tanpa sebab, Megawati mengatakan bahwa Kalimantan yang merupakan daerah bakal lokasi IKN memiliki tanaman lokal yang perlu dijaga.

Baca juga: Ungkap Isi Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Parpol, Megawati: Enggak Ada Bahas Politik, Silaturahim dan Makan

Oleh karena itu, Megawati mengatakan, pemerintah diharapkan melihat ke depan soal pembangunan di IKN.

Secara khusus, Megawati mengingatkan pentingnya penanaman pohon kembali atau reboisasi di lingkungan IKN.

"Kalau itu banyak yang terpotong, sudahkah ada nursery. Katanya ada, nanti saya suruh lihat," ujar Ketum PDI-P tersebut.

Kendati begitu, Megawati tetap kritis dan ingin memastikan agar reboisasi itu sesuai dengan tanaman lokal yang telah terpotong sebelumnya.

Sebab, Kalimantan dipenuhi banyak tanaman khas atau endemik yang hanya bisa tumbuh di daerah tersebut.

"Tapi sebagai Ketua Pengarah BRIN, apa tanaman nursery sesuai pengganti tanaman lokal yang terpotong karena pembangunan," ujar Megawati.

Baca juga: Sayangkan Kelakuan Wisman Nakal di Bali, Megawati: Dipikir Mereka Siapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com