Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Dorong UU Perampasan Aset, Solusi Atasi Gaya Hidup Mewah ASN hingga Polisi

Kompas.com - 05/05/2023, 14:50 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Santoso mengungkapkan, aparatur sipil negara (ASN) hingga anggota Polri sebenarnya sudah banyak yang bergaya hidup hedonisme sejak dulu.

Hanya saja, kata Santoso, gaya hidup mewah ASN dan polisi tidak pernah tersorot oleh masyarakat.

"Maraknya para ASN dan anggota Polri yang bergaya hidup hedonis ini sudah berlangsung lama. Hanya tidak pernah jadi sorotan dan kritik sosial masyarakat," ujar Santoso saat dimintai konfirmasi, Jumat (5/5/2023).

Santoso mengatakan, gaya hidup mewah ASN dan anggota Polri baru terbongkar ketika kasus menjerat Mario Dandy, putra dari pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo.

Baca juga: Gaya Hidup Mewah Polisi Disorot, Pakai Gaji Resmi Dianggap Tak Mungkin

Berangkat dari sana, netizen mengulik gaya hidup mewah para ASN di Kemenkeu hingga merembet ke Korps Bhayangkara.

Santoso menyadari bahwa bergaya hidup mewah itu tidak melanggar pidana. Tetapi, akan jadi masalah kalau gaya hidupnya tidak sebanding dengan penghasilan.

"Perlu ada tindakan tegas dari para pimpinan institusi negara kepada bawahannya agar tidak hidup mewah, sementara rakyat mengalamai hidup sulit akibat ekonomi menurun dampak dari pandemi Covid-19," kata Santoso.

Untuk mengatasi gaya hidup mewah penyelenggara negara ini, Santoso mendesak RUU Perampasan Aset segera diterbitkan menjadi UU.

Ia meyakini UU Perampasan Aset bisa membuat perilaku koruptif para penyelenggara negara hilang.

"Salah satu solusi mencegah bergaya hidup mewah dari uang korupsi adalah terbitnya UU Perampasan Aset. Di mana, akan ada pasal tentang harta berbanding terbalik dari penghasilan gaji dan lain-lain, pendapatan yang sah," kata Santoso.

"Jika UU Perampasan Aset diberlakukan, akan berkurang prilaku koruptif penyelenggara negara yang berakibat pada rendahnya gaya hidup mewah serta konsumtif," ujarnya lagi.

Baca juga: Gaya Hidup Mewah Kadinkes Lampung Disorot Publik, KPK: Sedang Kita Pelajari

Sebagai informasi, gaya hidup pejabat maupun anggota Polri yang mewah terus disorot oleh publik dalam setahun terakhir.

Mewahnya gaya hidup seorang polisi dianggap tidak wajar lantaran tak sesuai dengan aturan yang ada.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah menerbitkan telegram rahasia (TR) untuk mengatur gaya hidup anggota Polri.

Tujuannya supaya para polisi tidak memiliki gaya hidup hedonisme atau memamerkan kekayaannya. Apalagi dengan berkembangnya zaman, publik bisa memantau gaya hidup mewah polisi melalui media sosial.

Tidak sedikit polisi yang disorot oleh netizen karena memiliki gaya hidup mewah, seperti Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto dan Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Andi Rian Djajadi.

Selain itu, ada pula ASN di luar Polri seperti Rafael Alun Trisambodo yang pernah dibongkar kekayaannya oleh netizen.

Baca juga: Polri Kembali Ingatkan, Gaya Hidup Mewah Jajaran Kepolisian Ada Sanksinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com