Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fadli Zon Ditinggal Ayah sejak Kecil, Merasa Hidupnya Kini Cuma "Bonus"

Kompas.com - 05/05/2023, 10:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus anggota DPR Fadli Zon menceritakan momen tragis yang dialami dalam hidupnya, di mana dirinya sudah ditinggal oleh sang ayah sejak kecil.

Saat itu, Fadli kecil dan ayahnya sedang berboncengan naik motor. Namun, mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ayahnya meninggal.

Momen tersebut Fadli ceritakan dalam program Gaspol! seperti ditayangkan akun YouTube Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Cerita Fadli Zon soal Akun Twitter Gerindra yang Interaktif dengan Warganet...

Awalnya, Fadli menceritakan kalau dirinya berasal dari keluarga yang sederhana.

Lalu, Fadli mengalami kecelakaan pada umur 14 tahun. Kaki Fadli patah, dan bahkan sempat mengalami koma.

"Terus tiga bulan kemudian, setelah saya agak sembuh, saya dibawa ke Cimande waktu itu, patah tulang. Kira-kira mau berangkat lagi dari rumah kami di atas Pasar Cisarua Bogor, turun lagi, dibonceng oleh Bapak saya. Bapak saya mau antar saya cek. Saya sudah pakai tongkat. Kecelakaan lagi, bapak saya meninggal," ujar Fadli.

Ketika ditabrak, ayah Fadli meninggal di lokasi. Sementara, Fadli dikira meninggal oleh warga sekitar.

Sejak kejadian itu, Fadli berpikir bahwa sisa hidupnya hanyalah bonus.

"Jadi umur saya 14, 15 itu, saya sudah anak yatim, anak pertama dari tuga bersaudara. Ya saya merasa hidup saya sudah bonus. Jadi setiap hari bagi saya tuh sebuah hadiah," tuturnya.

Baca juga: Cerita Fadli Zon Dorong Prabowo agar Berkoalisi dengan Pemerintahan Jokowi...

Hingga saat ini, ketika dirinya terbangun di pagi hari, Fadli selalu merasa itu adalah hadiah dan anugrah yang diberikan Tuhan. Sebab, kata Fadli, mungkin saja hidupnya sudah berakhir ketika kecelakaan di usia 14 tahun tersebut.

Sementara, ibu nya tidak memiliki pekerjaan, yang mengharuskan Fadli dan adik-adiknya berjuang.

Maka dari itu, Fadli dan adik-adiknya merasa mereka harus mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

"Alhamdulillah saya dapat beasiswa SMA pindah ke Jakarta. Kemudian kelas 3 saya dapat AFS ke Amerika setahun, lulus di Amerika, alhamdulillah dengan summa cumlaude," jelas Fadli.

"Masuk UI, alhamdulillah jadi mahasiswa berprestasi pertama UI, ketiga nasional. Karena kita harus fight. Kalau enggak, kita enggak dapat kesempatan," sambungnya.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Titik Balik Prabowo Putuskan Gabung Jokowi dan Memori Kecelakaan Tragis

Lebih jauh, Fadli membeberkan bahwa adik-adiknya juga berhasil mendapatkan beasiswanya masing-masing hingga belajar ke luar negeri.

Maka dari itu, dia menyebut keluarganya sebagai 'pemburu beasiswa'.

"Karena saya merasa dianugrahi hidup, ya saya ingin isi hidup ini maksimal. Menjadi manusia yang multidimensi, bukan hanya monodimensi. Jadi ya karena hidup kita ini singkat, kalau kita punya hobi apa, ya kita isi dengan maksimal," imbuh Fadli.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com