Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PDI-P: Sejak Nasdem Capreskan Anies, Jokowi Langsung Tarik Garis Batas

Kompas.com - 05/05/2023, 10:12 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan menyebut bahwa Presiden Joko Widodo langsung menarik garis batas begitu Surya Paloh mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Nasdem pada Pemilu 2024.

Oleh karenanya, Nasdem tak lagi dilibatkan dalam sejumlah urusan politik ke depan, termasuk tak diundang dalam pertemuan presiden bersama para ketua umum partai politik di Istana, Selasa (2/5/2023) kemarin.

“Dalam hal ini sejak dicanangkannya Anies oleh Surya Paloh memang Jokowi sudah langsung menarik garis bahwa dia tidak di bagian saya, dia di sana,” kata Panda dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Blak-blakan Jokowi soal Nasdem: Tak Diundang karena Sudah Punya Koalisi Sendiri

Panda mengatakan, ini merupakan konsekuensi yang harus diterima Nasdem karena telah mengumumkan capresnya lebih dulu.

Kendati Nasdem berkali-kali mengaku akan tetap berada di sisi Jokowi hingga akhir pemerintahan 2024, namun, faktanya, partai pimpinan Surya Paloh tersebut telah memiliki jagoan sendiri.

Di sisi lain, enam partai politik pendukung pemerintah terus membahas kemungkinan untuk kembali berkoalisi. Sehingga, menurut Panda, wajar jika presiden tak lagi melibatkan Nasdem untuk urusan politik 2024.

“Apa yang dilakukan oleh Jokowi itu normal-normal saja. Ya wajar dong yang namanya ini lagi bicarakan koalisi, apakah bergabung dengan Ganjar, apakah bikin sendiri, masih dibicarakan, untuk apa diundang Nasdem yang sudah punya keputusan?“ ujar Panda.

“Otomatis ada garis batas itu risikonya, itu konsekuensinya. Jadi tanpa ditarik garis oleh Jokowi pun garis pemisah itu sudah ada,” tuturnya.

Panda pun menyebut, Jokowi punya andil besar untuk menentukan peta politik 2024. Bahkan, beberapa tokoh menggantungkan nasibnya ke Jokowi untuk melangkah ke panggung pilpres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, misalnya, terang-terangan mengaku bahwa dirinya kembali berkompetisi di pilpres atas restu presiden. Demikian pula dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Oleh karenanya, Panda mengatakan, Jokowi punya peran sentral untuk menentukan poros politik ke depan, tak hanya terkait Nasdem, tapi juga seluruh partai politik.

“Dalam sejarah Republik Indonesia baru ini presiden mendapat kewenangan yang begitu penuh dari berbagai macam partai dan kemudian presiden mengambil peran yang sentral,” tuturnya.

Baca juga: Ancaman PPP Keluar dari KIB Setelah Pertemuan dengan Jokowi

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik untuk bertemu dirinya di Istana pada Selasa (2/5/2023).

Enam ketum parpol itu yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan itu. Presiden terang-terangan menyatakan bahwa tak diundangnya Surya Paloh adalah karena Nasdem sudah punya koalisi sendiri untuk Pemilu 2024.

“Ya memang enggak diundang. Nasdem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Undang 6 Ketum Parpol ke Istana, Jokowi: Yang Dibicarakan Banyak Sekali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com