JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebutkan bahwa dialah yang mendorong Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra, agar berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Fadli mengaku, dirinya yang mendorong Prabowo untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu akhirnya menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
"Ketika itu saya sebenarnya ikut mendorong Pak Prabowo untuk menjadi Menteri Pertahanan," ujar Fadli Zon dalam acara GASPOL! Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Prabowo Dalang Penculikan Aktivis 98? Begini Penjelasan Fadli Zon
"Saya yang mengusulkan pertama Pak Prabowo untuk menjadi Menhan. Semangat rekonsiliasi," tambah Fadli.
Dia mengatakan, keputusan Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowo didasarkan dengan situasi dan kondisi saat itu.
Fadli menyebutkan bahwa tingkat keterbelahan masyarakat tinggi kala itu.
Sebagaimana diketahui, Prabowo dan Jokowi bertarung dalam gelaran pemilihan presiden 2014 dan 2019. Dua-duanya dimenangkan Jokowi.
"Karena keterbelahan masyarakat, kita tahu, daripada membawa kerugian yang besar. Kadang-kadang politik itu kita harus mundur, ada kompromi pada hal-hal tertentu," kata Fadli.
Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Benarkah Prabowo Dalang Penculikan Aktivis 98?
Hal inilah yang membuat Prabowo mempertimbangkan untuk gabung dalam pemerintahan Jokowi.
"Kalau enggak ini akan menjadi satu kelas yang lebih besar, yang menjadi korban nanti rakyat juga," tutur Fadli.
"Saya waktu itu datang ke Pak Prabowo, pilihannya ya cuma dua, oposisi atau koalisi. Dua-duanya pilihan bagus dalam demokrasi," kata dia.
Fadli Zon mengatakan, saat itu Prabowo legowo untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.