Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Soliditas Koalisi Perubahan Tengah Diuji Usai Golkar-PKB Temui Demokrat

Kompas.com - 04/05/2023, 15:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, soliditas Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) tengah diuji dengan kunjungan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Partai Demokrat.

Menurut Umam, dengan penjajakan yang dilakukan oleh Golkar dan PKB, Demokrat bisa saja memilih meninggalkan KPP bila koalisi itu tidak menunjukkan keseriusan dan komitmen yang jelas.

"Jika masih ada celah, tentu Golkar dan PKB memiliki tawaran menarik untuk menculik Demokrat sekaligus memecah Koalisi Perubahan itu sendiri," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Jika AHY dan Demokrat Menang pada Pilpres, Muhaimin: Jangan Lupa Saya, Mas

Umam mengingatkan, koalisi yang sudah terbentuk saat ini dapat sewaktu-waktu bubar di tengah jalan.

Menurut dia, ini terlihat pada pengalaman Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang secara de facto sudah bubar meski telah melakukan deklarasi koalisi.

Kendati demikian, Umam menilai Demokrat tampak maish yakin dengan soliditas dan kelangsung Koalisi Perubahan jika melihat pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selepas bertemu Airlangga dan Muhaimin.

"Sikap Demokrat yang tampak kokoh menghadapi berbagai godaan ini seharusnya memicu percepatan langkah Koalisi Perubahan, yang melibatkan Nasdem, PKS, Demokrat sendiri dan juga capresnya Anies Baswedan untuk segera memfinalisasi skema koalisi," ujar Umam.

Umam mengingatkan, bila Anies selaku nakhoda koalisi tidak banyak melakukan pergerakan, bukan tidak mungkin Demokrat akan mempertimbangkan tawaran dari Golkar dan PKB.

Untuk diketahui, Golkar dan PKB telah sepakat membangun komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk membentuk sebuah koalisi besar.

Muhaimin pun mengakui bahwa ia berniat mengajak Demokrat untuk bergabung ke koalisi besar ketika bertemu dengan AHY di Cikeas pada Rabu (3/5/2023) kemarin.

Baca juga: Setelah Bertemu Muhaimin, AHY Pastikan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan

Namun, ia mengurungkan niatnya saat bertemu dengan AHY karena menilai Demokrat memiliki 'iman yang kuat' untuk tetap berada di Koalisi Perubahan.

“Memang salah satu agenda saya adalah upaya mempengaruhi partai-partai termasuk rencana saya mempengaruhi Mas AHY, tapi setelah ketemu ternyata imannya kuat. Karena imannya kuat ya saya harus hati-hati ngomongnya,” kata dia.

Sementara itu, Airlangga mengunjungi Cikeas pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

Baca juga: Demokrat Cari Informasi dari PKB soal Pertemuan 6 Ketum Parpol dengan Jokowi

Dalam keterangan pers seusai pertemuan, Airlangga berpesan agar semua partai politik tetap dirangkul oleh siapapun pemenang pemilihan presiden mendatang.

"Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan 'the winner takes it all'. Artinya, kita ini kan Indonesia raya, kita bukan seperti Amerika, demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang the winner takes it all," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com