Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didekati Golkar-PKB, Demokrat Singgung Parpol Gaya Kolonial, Takut dengan "Tuannya"

Kompas.com - 03/05/2023, 17:28 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan banyak partai politik (parpol) yang tak puas dengan situasi politik saat ini.

Menurutnya, hal itu yang mendorong Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya kira Golkar dengan PKB mungkin melihat teori kemandirian parpol. Mungkin rindu saja zaman Pak SBY dulu, partai betul-betul mandiri enggak dipaksa-paksa, enggak diganggu-ganggu,” ujar Andi pada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Adapun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah mengunjungi Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). Ia melakukan pertemuan dengan SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: Cak Imin Akui Akan Ajak Demokrat Gabung ke Koalisi Besar

Sementara itu, PKB dan Ketua Umum Muhaimin Iskandar dijadwalkan akan mendatangi Cikeas malam ini, pukul 19.30 WIB.

Andi meyakini bahwa dua parpol tersebut tak puas dengan situasi politik yang dibuat oleh Istana saat ini. Ia menuding Presiden Joko Widodo melakukan intervensi pada parpol koalisinya dalam menentukan sikap jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Apalagi untuk kepentingan politik presidennya. Saya kira itu ya perasaan terdalam partai-partai itu. Saya sedih juga akhir-akhir ini banyak partai yang kehilangan kemandiriannya, apa ya, seperti mengingatkan zaman kolonial begitu lho, takut sama tuannya,” papar dia.

 Baca juga: Golkar-PKB Sepakat Jadi Motor Bangun Komunikasi untuk Bentuk Koalisi Besar

Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa pertemuan dengan PKB pasti akan membahas soal penjajakan kerja sama jelang kontestasi elektoral mendatang.

Apalagi, lanjut Andi, Demokrat dan PKB merupakan dua parpol yang memiliki hubungan baik selama ini.

“Sebagai tokoh politik, kalau pertemuan sekarang pasti bicara soal koalisi. Kita sharing saja info dan bagus saya kira, namanya partai kakak adik untuk menjalin silaturahmi,” imbuh dia.

Diketahui saat ini Partai Demokrat telah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem. Koalisi tersebut sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sementara itu, PKB asudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra. Namun kedua parpol belum menemukan kesepakatan soal pengusungan capres-cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com