Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai 2,5 Jam Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol, Megawati "Full" Senyum, Prabowo-Airlangga Bicara Masalah Ekonomi

Kompas.com - 02/05/2023, 23:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak kurang dari 2,5 jam Presiden Joko Widodo bertemu dengan para ketua umum partai politik pendukungnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.

Pertemuan yang diawali dengan makan malam itu dilangsungkan secara tertutup sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.37 WIB.

Enam ketua umum parpol hadir, yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Kemudian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.

Baca juga: Ketum Parpol Bertemu Jokowi, Prabowo Tegaskan Tak Bahas Politik

Satu-satunya ketum partai koalisi pemerintah yang tak hadir di dalam pertemuan malam ini adalah Surya Paloh. Ketua bidang Media dan Komunikasi Publik Partai Nasdem, Charles Meikyansah menyebut bahwa Paloh tak mendapat undangan dari Jokowi untuk menghadiri pertemuan malam ini.

Diketahui, Nasdem saat ini telah membentuk koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Prabowo yang dikonfirmasi mengenai ketidakhadiran Paloh usai bertemu dengan Jokowi, mengungkapkan bahwa mantan koleganya saat masih sama-sama berada di Partai Golkar itu kini sedang berada di luar negeri.

"(Surya Paloh) sedang di luar negeri, sedang di luar negeri," ucap Prabowo di halaman Istana Merdeka.

Menteri Pertahanan itu pun kembali menegaskan soal Paloh yang sedang berada di luar negeri ketika awak media bertanya kepadanya soal tidak diundangnya Ketum Nasdem itu oleh Jokowi.

"Sedang di luar negeri," singkat Prabowo.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Mardiono yang menyebut Paloh tengah berada di luar negeri. Namun demikian, ia tak mengetahui apakah Paloh diundang atau tidak dalam pertemuan malam ini.

"Kalau itu saya tidak tahu, karena bukan tuan rumah. Tentu yang tahu adalah tuan rumah, jadi tadi saya tidak menanyakan apakah Nasdem diundang," ucapnya.

Ia juga memastikan tidak ada pembahasan mengenai Nasdem dalam pertemuan tersebut.

Megawati keluar pertama dan full senyum

Sementara itu, dalam pertemuan bersama enam ketua umum parpol, Megawati menjadi ketum pertama yang keluar meninggalkan Istana Merdeka.

Pantuan Kompas.com, Megawati meninggalkan Istana Merdeka dengan menumpangi mobil Toyota Alphard hitam bernomor poliri RI 42 sekitar pukul 21.38 WIB.

Baca juga: Airlangga Klaim Koalisi Besar Tak Dibahas Jokowi Bersama Ketum Parpol Malam Ini

Awak media sempat mencoba mewawancari Megawati yang terlihat menumpangi mobil tersebut bersama Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto.

Namun, ketika melintas di depan pintu gerbang, Megawati yang sejak awal telah menurunkan kaca mobilnya hanya melambaikan tangan sembari menyunggingkan senyum lebar kepada awak media.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak melambaikan tangan setelah bertemu Presiden Joko Widodo dan lima ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.KOMPAS.com/Firda Rahmawan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak melambaikan tangan setelah bertemu Presiden Joko Widodo dan lima ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.

Pun demikian dengan Hasto yang duduk di samping kiri Mega. Keduanya kompak tersenyum sembari melambaikan tangan saat awak media bertanya mengenai apa saja hal yang dibahas antara dirinya dengan Presiden Jokowi dan perasaan Mega yang terkesan senang dan bahagia usai pertemuan itu.

Sementara itu, Mardiono mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sempat mengantar seluruh ketum parpol sampai ke depan Istana Merdeka. Kebetulan, menurutnya, mobil Megawati sudah menunggu di sana, sehingga Presiden kelima RI itu menjadi ketum parpol pertama yang meninggalkan lokasi pertemuan.

Baca juga: Tebar Senyum, Megawati Jadi Ketum Parpol Pertama yang Keluar Usai Bertemu dengan Jokowi

"Karena Pak Presiden mengantarkan sampai ke depan, ada mobil Bu Mega yang sudah jemput duluan, jadi Bu Mega yang keluar duluan. Itu saja," ucapnya seperti dikutip dari Kompas TV.

Airlangga-Prabowo bicara ekonomi

Setelah Megawati meninggalkan lokasi, sepuluh menit kemudian giliran para ketum parpol lain yang mulai meninggalkan Istana Merdeka. Mereka pun terlihat kompak berjalan kaki untuk menunju mobil mereka masing-masing.

Airlangga dan Muhaimin menjadi dua ketum parpol setelah Megawati yang terlihat meninggalkan Istana Merdeka. Muhaimin yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna hijau dan peci hitam terlihat beberapa kali tertawa dan bercanda dengan Airlangga yang mengenakan kemeja batik warna kuning.

Sesekali keduanya melambaikan tangan ke arah awak media yang telah menunggu mereka. Saat disinggung kedekatan kedua partai, Airlangga menyebut bahwa dirinya akan kembali bertemu dengan Muhaimin bersama elite Golkar dan elite PKB pada Rabu (3/5/2023) siang.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers seusai pertemuan Presiden Joko Widodo dan ketua umum partai pendukung di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers seusai pertemuan Presiden Joko Widodo dan ketua umum partai pendukung di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023).

"Tunggu besok siang, ada halal bihalal Golkar PKB di Pelataran, jam 13.00," ungkap Airlangga.

Sementara itu, mengenai pertemuan malam ini, ia mengungkapkan bahwa pertemuan dilangsungkan dalam rangka silaturahmi dengan enam parpol pendukung pemerintah. 

Dalam pertemuan itu turut dibahas mengenai berbagai persoalan dan tantangan ekonomi ke depan. 

Ia pun menampik adanya pembahasan mengenai penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar bersama PPP dan PAN, dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang diinisiasi PKB dan Gerindra, ke dalam sebuah koalisi besar.

Baca juga: Surya Paloh Tak Diundang Jokowi ke Istana, Prabowo: Sedang di Luar Negeri

"Tadi tidak bahas spesifik mengenai itu tapi bahas mengenai tantangan-tantangan perekonomian ke depan juga yang sering disampaikan Bapak Presiden dan tantangan mengenai middle income trap. Jadi kita memiliki pemahaman yang sama. Enam partai yang bertemu bapak presiden," ujarnya.

Usai memberikan keterangan, keduanya sempat kembali masuk ke dalam jalan menuju Istana Merdeka untuk berfoto bersama Prabowo, Zulkifli Hasan dan Mardiono. Usai sesi foto, giliran Prabowo dan Mardiono yang memberikan keterangan kepada awak media.

Sementara Zulhas memilih meninggalkan awak media bersama Airlangga dan Muhaimin sembari melambaikan tangan. 

Baca juga: Prabowo, Airlangga, Zulhas, hingga Mardiono Temui Jokowi di Istana

Prabowo mengungkapkan bahwa dalam pertemuan malam ini disinggung mengenai situasi perkembangan ekonomi terakhir. Termasuk dalam hal ini prediksi sejumlah negara besar, Bank Dunia dan IMF terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

"Ramalan semua negara besar, ramalan WB, IMF semua bahwa Indonesia benar-benar punya potensi menjadi negara maju. Sekarang kalau tidak salah GDP kita sudah 1,5 T, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke-16 terbesar dan diperkirakan sangat mungkin menjadi ke-4 terbesar di dunia," ucap Prabowo.

"Kalau kita pandai memanfaatkan. Saya kira itu titipan beliau (Presiden Jokowi) kepada kita-kita," imbuhnya.

Ia pun menampik adanya pembahasan pembentukan koalisi besar di dalam pertemuan malam ini. Termasuk mengenai ajakan untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Diketahui, Ganjar telah diusung PDI Perjuangan sebagai bakal capres. Selain Ganjar, PPP, Hanura dan PSI juga masuk ke dalam barisan gerbong pendukung itu.

"Tadi kita enggak terlalu rinci ya," ucap Prabowo.

Sementara itu, Mardiono menyinggung soal potensi bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia dalam kurun 13 tahun ke depan.Menurutnya, bila hal ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya maka Indonesia akan kehilangan momentum tersebut.

Baca juga: Surya Paloh Tak Diundang Jokowi ke Istana, Nasdem: Memang Anies Kenapa?

Senada dengan Prabowo, Mardiono mengungkap bahwa hampir tidak ada pembahasan mengenai situasi politik jelang kontestasi 2024.

Hanya saja, Prabowo sempat mengunkapkan sejumlah pesan yang disampaikan Jokowi kepada para ketum parpol yang hadir.

"Secara praktis tidak (ada) ya (pembahasan politik 2024), tapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak demi bangsa dan negara. Saya kira itu ya, terima kasih," ujarnya.

Usai memberikan keterangan, keduanya lantas meninggalkan awak media untuk menuju mobil masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com