Pada prinsip pertama, ia menjelaskan, integrasi nasionalisme dengan kehidupan kerja sangat tertera jelas.
Oleh karena itu, kata Gobel, pada setiap tanggal 17 di setiap bulan dilaksanakan upacara bendera.
“Jadi bukan hanya pada 17 Agustus saja. Mungkin ini satu-satunya perusahaan dan pabrik yang mengadakan upacara bendera setiap bulan. Kami menanamkan patriotisme,” ucapnya.
Menurut Gobel, semua warga bangsa harus memiliki jiwa patriotisme. Sebab, negeri ini membutuhkan para pejuang di semua sektor.
Ia menilai, bangsa tidak akan maju jika urusan negara dan bangsa hanya dibebankan di pundak sedikit orang.
Baca juga: May Day 2023, Anggota Komisi IX Tekankan Pentingnya Peran Buruh bagi Perekonomian Bangsa
Begitu pula jika mayoritas rakyatnya lembek dan abai, suatu bangsa diyakini tidak akan maju.
“Kita semua harus menjadi patriot dan pejuang. Jiwa patriotik dan jiwa juang harus selalu dipupuk dan dirawat agar kita tak tersesat dan tidak tertidur,” kata Gobel.
Melalui tujuh prinsip perusahaan tersebut, lanjut dia, perusahaan berhasil membangun pola hubungan pekerja, perusahaan, dan pemerintah pada pertengahan tahun 1970-an dan dimuat dalam sebuah “Buku Biru.”
“Hal itulah yang kemudian diadopsi oleh Pak Sudomo selaku menaker saat itu menjadi pola hubungan industrial Pancasila,” tutur Gobel.
Melalui konsep tersebut, lanjut dia, Panasonic Gobel Indonesia selalu membedakan konsep pabrik dengan konsep industri.
Baca juga: Mengintip Industri Tahu Besuki Situbondo yang Bertahan 58 Tahun, Cocok Dibuat Oleh-oleh
Terdapat alasan pemerintah memilih perusahaan yang sebelumnya dikenal PT National Gobel itu sebagai tempat memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2023 tersebut.
Gobel mengatakan bahwa peringatan di PMI selalu berlangsung tertib dan damai.
“Saya tidak tahu secara persis alasan pemerintah memilih peringatan tersebut di pabrik kami. Namun di perusahaan kami, setiap May Day selalu berlangsung tertib dan damai,” ujarnya.
Oleh karena itu, Gobel ingin peringatan May Day bisa dirayakan penuh suka cita dan saling memaafkan.
Seperti diketahui, peringatan Hari Buruh Internasional pada 2023 bertepatan dengan suasana Lebaran yang jatuh pada Sabtu (22/4/2023), atau sembilan hari sebelum May Day.
Baca juga: Ini Alasan Bawaslu Kota Semarang Awasi Demo Hari Buruh di Depan Kantor Ganjar
“Karena itu, peringatan May Day digabungkan dengan acara halalbilhalal, dengan saling berbagi maaf dan kebahagiaan,” imbuh Gobel.
Sebagai informasi, peringatan yang jatuh tiap 1 Mei tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M Arsjad Rasjid, dan Ketum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai.