Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Klaim Anies Baswedan Sosok Capres yang Diinginkan Buruh

Kompas.com - 01/05/2023, 11:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeklaim bakal calon presiden yang diusungnya, Anies Rasyid Baswedan, merupakan sosok capres yang diinginkan pekerja atau buruh.

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Indra, mengatakan, hal ini tecermin dari banyaknya buruh maupun aktivis yang turut bergabung dalam acara peringatan Hari Buruh di DPP PKS pada Sabtu (6/5/2023).

Di momen tersebut, para buruh akan menyatakan dukungan terbuka kepada Anies Baswedan.

Baca juga: PKS Sayangkan Ada Aktivis Buruh Tolak UU Cipta Kerja tapi Dukung Ganjar Capres

"Dan ini menegaskan bahwasanya Anies Rasyid Baswedan juga didukung dan diinginkan oleh buruh Indonesia, karena rekam jejak yang begitu nyata," kata Indra dalam konferensi pers di DPP PKS, Senin (1/5/2023).

Indra menyampaikan, Anies bakal memperjuangkan aspirasi dan hak-hak pekerja ketika terpilih menjadi presiden.

Pada tanggal 6 Mei, PKS dan Anies akan mendengar aspirasi para pekerja atau buruh yang hadir.

Diketahui, buruh tersebut hadir dari berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua.

Indra menyebut, selain buruh, pengemudi ojek online dan pekerja migran pun akan hadir dalam Peringatan Hari Buruh DPP PKS pada Sabtu pekan ini.

Baca juga: May Day, Buruh Diminta Tingkatkan Kemampuan agar Bisa Isi Potensi Kerja Level Internasional

"Capres Anies Rasyid Baswedan yang akan hadir dan mendengar aspirasi pekerja. Dan Insya Allah akan memperjuangkan aspirasi pekerja ketika dia terpilih nanti pada Pemilu 2024 nanti," jelas dia.

Di sisi lain, Indra menyayangkan masih ada aktivis atau serikat buruh yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai presiden pada 2024 mendatang.

Padahal kata Indra, Ganjar merupakan kader partai pengusung omnibus law Cipta Kerja, yaitu PDI-P.

Gubernur Jawa Tengah itu memiliki rekam jejak menetapkan upah minimum provinsi (UMP) paling rendah se-Indonesia di wilayah yang dipimpinnya.

Indra menyampaikan, UMP yang ditetapkan itu lebih rendah dibandingkan Papua, Aceh, Banten, dan Kalimantan. Oleh karena itu, ia beranggapan, aktivis buruh yang mendukung Ganjar justru menjadi paradoks.

Baca juga: Imbau Anggotanya Tak Gunakan Gas Air Mata Saat Amankan Hari Buruh, Kapolda Metro: Tunggu Perintah dari Saya

"Buat kami menghadirkan calon presiden yang merupakan petugas partai dari partai pengusung utama omnibus law Cipta Kerja ini justru paradoks dari pernyataan para aktivis yang bersama Ganjar hari-hari ke depan," kata dia.

PKS, lanjut Indra, telah konsisten menolak omnibus law UU Cipta Kerja sejak awal penyusunan, pembahasan, hingga pengambilan keputusan melalui fraksi PKS di DPR RI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com