Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Prabowo Unggul "Head to Head" Lawan Ganjar atau Anies

Kompas.com - 01/05/2023, 07:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 11-17 April 2023 menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo secara head to head unggul apabila Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bila pemilu dilakukan saat survei berlangsung.

"Bagaimana kalau head to head, Anies vs Prabowo dengan asumsi Mas Ganjar tidak lolos putaran pertama, ini di sini yang mendapat momentum sepertinya Prabowo Subianto," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dikutip dari YouTube Indikator Politik Indonesia, Senin (1/5/2023).

Berdasarkan hasil survei, jika Prabowo dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Prabowo unggul di angka 49,3 persen berbanding 33,7 persen.

Burhanuddin mengatakan, hal ini terjadi karena suara pemilih Ganjar cenderung mengalir ke Prabowo ketimbang Anies.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Unggul Tipis Dibanding Prabowo

Menariknya, ketika dihadapkan dengan Ganjar, Prabowo juga unggul dengan elektabilitas 46,8 persen dibandingkan 40,0 persen.

Ini merupakan kali pertama Prabowo unggul secara head to head dengan Ganjar sejak Agustus 2022 lalu.

"Artinya, pendukung Anies kalau enggak masuk putaran kedua itu cenderung larinya ke Pak Prabowo ketimbang ke Ganjar. Jadi posisi Pak Prabowo yang ada di tengah sekarang justru menjadi aset, dia bisa terima kanan-kiri oke," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, ketika Ganjar "diadu" dengan Anies, Ganjar memperoleh elektabilitas 44,7 persen mengungguli Anies dengan 37,9 persen.

"Karena pendukung Pak Prabowo sedikit lebih banyak yang lari ke Ganjar ketimbang ke Anies," kata Burhanuddin.

Baca juga: Survei Indikator: Ridwan Kamil Cawapres Teratas meski Tren Elektabilitasnya Turun

Adapun apabila ketiganya diadu secara bersamaan, Ganjar lah yang memiliki elektabilitas tertinggi di angka 34 persen, mengungguli Prabowo (31,7 persen), dan Anies (25,2 persen), sedangkan 9,1 persen responden belum tentukan pilihan.

Dengan demikian, apabila ketiganya berlaga di pemilihan presiden, Burhanuddin memprediksi pemilihan presiden akan berlanjut ke putaran kedua.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Survei SMRC: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat Rebut Suara Pemilih Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com