Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadar Banyak Dilirik Jadi Cawapres karena Tajir, Sandiaga Uno: Harusnya Lebih dari Itu

Kompas.com - 28/04/2023, 18:49 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno mengaku sadar bahwa dirinya diminati banyak pihak untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) karena memiliki harta kekayaan yang melimpah.

Namun, Sandiaga menganggap bahwa dalam politik, tak hanya modal yang penting untuk dimiliki dalam menghadapi kontestasi elektoral mendatang.

“Ya pasti (sadar) karena banyak yang menyampaikan, banyak yang melaporkan. Tapi, menurut saya, harusnya lebih dari itu, karena pemikiran, gagasan, strategi, dan nafas panjang. Ini yang sangat penting dalam berpolitik,” kata Sandiaga di program Rosi, Kompas TV, Kamis (27/4/2023).

Meski begitu, Sandiaga Uno tak memungkiri bahwa pemilihan presiden (pilpres) membutuhkan biaya kampanye yang begitu besar.

Baca juga: Sandiaga Uno Enggan Dianggap Tak Etis karena Tak Berikan Surat Langsung ke Prabowo

Sandiaga Uno mengatakan, dalam kontestasi Pilpres 2019, ia mengeluarkan biaya hampir Rp 1 triliun untuk kampanye pemenangannya bersama Prabowo.

“Sudah dicatat dan diaudit oleh KPU, mungkin dua tahun setelah Pilgub DKI itu (biaya yang dikeluarkan) hampir Rp 1 triliun,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, Sandiaga menampik jika wacana perpindahan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga harus ditukar dengan jumlah uang tertentu.

Apalagi, ia disebut tengah mencari tiket untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).

“Tidak semua diukur dengan uang. Bahwa golden ticket (jadi cawapres) itu, apakah sebuah keputusan itu harus dilandasi bukan hanya dengan uang. Tapi uang akan jadi bagian yang penting karena perjuangan butuh pendanaan,” katanya.

Baca juga: Soal Rencana Gabung PPP, Sandiaga Uno: Alamiah Saja, Tak Usah Buru-buru

Diketahui, Sandiaga Uno merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang memiliki tingkat kekayaan paling tinggi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 10,6 triliun. Hal itu terungkap dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2022.

Kekayaan Sandiaga mengalami peningkatan sangat signifikan mencapai Rp 6,8 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini, Sandiaga Uno telah resmi menyatakan mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Ia nampak menunjukkan kedekatan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, hingga kini, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan Sandiaga Uno belum resmi menjadi kader partai berlambang Kabah tersebut.

Baca juga: Pasangan Ganjar-Sandiaga Dinilai Menjanjikan untuk Bertarung di Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com