Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Apresiasi Hanura dan PPP karena Dukung Ganjar, Bagaimana dengan PSI?

Kompas.com - 28/04/2023, 05:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengapresiasi dukungan Partai Hanura dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Lantas, bagaimana PDI-P menyikapi dukungan yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Ganjar?

Diketahui, PSI mendukung Ganjar jauh sebelum pengumuman oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung soal etika politik untuk menjawab pertanyaan itu.

"Namanya beri dukungan, lakukan komunikasi-komunikasi politik," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Klaim Jadi yang Pertama Dukung Ganjar, PSI Senang Langkahnya Diikuti Partai Lain

Menurut Hasto, Hanura dan PPP membangun komunikasi dengan PDI-P sebelum turut mendukung Ganjar sebagai capres.

Komunikasi itu bahkan dilakukan langsung antara Ketua Umum Hanura dan PPP dengan elite PDI-P.

Ia mencontohkan bagaimana Hanura lewat Ketua Umumnya, Oesman Sapta Odang (OSO) melakukan komunikasi intensif dengan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah terkait dukungan untuk Ganjar.

"Bu Mega bagi ruang kerja sama sangat baik-baik. Ahmad Basarah ditugaskan komunikasi dengan Pak OSO," ujar Hasto.

"Jadi bangun hal positif, kami penuhi aspek kultural," katanya lagi.

Baca juga: Ungkap Kriteria Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Contohkan Dwitunggal Bung Karno dan Bung Hatta

Menurut Hasto, cara seperti itu memenuhi standar etika politik, yakni membangun komunikasi sebelum menyatakan sikap.

Hasto kemudian menyebut etika politik mestinya diutamakan setiap partai politik sebelum mengambil keputusan.

Namun, tak jelas apakah etika politik itu ditujukan kepada PSI yang sudah menyatakan dukungan pada Ganjar Pranowo sebelum resmi diumumkan oleh PDI-P.

"(Aspek kultural) aspek di mana bangun kerja sama, bukan tiba-tiba ambil keputusan. Jadi etika politik harus di kedepankan," kata Hasto.

Baca juga: PSI Sebut Airlangga Cocok Maju pada 2024, tapi Tetap Dukung Ganjar

Sebagai informasi, dua partai politik menyatakan sikap mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Sikap itu disampaikan Hanura dan PPP setelah Megawati resmi mengumumkan Ganjar sebagai capres dari PDI-P.

Sementara itu, jauh sebelum pengumuman resmi dari PDI-P, PSI sudah menyampaikan sikapnya untuk mendukung Ganjar dicalonkan sebagai capres pada Pilpres 2024.

Dukungan itu disampaikan PSI sejak 3 Oktober 2022, tak berselang lama setelah Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengklaim bahwa terpilihnya Ganjar adalah hasil forum Rembuk Rakyat yang sudah diselenggarakan sejak akhir Februari 2022.

Baca juga: PPP Minta Jatah Cawapres, PDI-P Pilih Utamakan Kerja Sama Politik Dahulu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com