Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Ekonomi Syariah Tak Serentan Ekonomi Konvensional

Kompas.com - 26/04/2023, 08:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan ekonomi konvensional sehingga mampu bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

"Sebenarnya (ekonomi dan keuangan syariah) bukan tidak terpengaruh, hanya memang tidak serentan ekonomi konvensional. Sebenarnya ada hal-hal yang dimiliki oleh ekonomi dan keuangan syariah itu, yaitu pertama, mengedepankan prinsip keadilan," kata Ma'ruf, dikutip dari siaran pers, Rabu (26/4/2023).

Ma'ruf menyampaikan, dalam ekonomi syariah, beban itu ditanggung bersama sehingga untung dan risiko dibagi bersama.

Baca juga: Idul Fitri, Jokowi Silaturahmi dengan Wapres Maruf Amin lewat Panggilan Video

Di dalam ekonomi dan keuangan syariah, kata dia, juga memungkinkan tidak adanya kredit, tetapi pembiayaan yang bebannya merupakan berbagi hasil serta risiko.

Ma'ruf mengatakan, keunggulan lain dari sektor ekonomi syariah yakni tidak menggunakan prinsip spekulasi yang rentan akan ketidakpastian.

Ekonomi syariah itu tidak ada spekulasi, tidak ada yang membuat bahaya atau merugikan orang lain. Tidak ada spekulasi, tidak ada riba, dan tidak ada beban yang tidak perlu sehingga ekonomi syariah itu bisa (bertahan),” ujar dia.

Menurut dia, ekonomi syariah juga mampu merangkul semua kalangan meskipun menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai ajaran agama Islam.

“Ekonomi syariah juga ekonomi yang inklusif, artinya bukan hanya untuk orang Islam saja, ini bisa untuk semua orang. Oleh karena itu, tidak heran bahwa ekonomi syariah itu pelaku usahanya juga tidak hanya orang Islam,” kata Ma'ruf.

Baca juga: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Masih Kecil, OJK Bangun Ekosistem dan Dorong Konsolidasi

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mencontohkan, sejumlah negara yang mayoritas penduduknya bukan umat Islam pun sudah menaruh minat pada sektor ekonomi dan keuangan syariah.

"Korea, misalnya, mereka juga menggerakkan farmasi yang halal, produk-produk halal, juga saya lihat di Taiwan dan China. Ini semua, seolah menjadi semacam tren global," ujar Ma'ruf.

Walaupun mampu bertahan dari situasi pandemi, Ma'ruf mengingatkan bahwa ada sejumlah hal yang mesti dilakukan agar ekonomi dan keuangan syariah terus berkembang.

"Pelajaran itu diambil dari adaptasi terhadap digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi, karena kedua hal tersebut memang menjadi kunci pelayanan kebutuhan masyarakat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com