Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Ganjar Capres PDI-P, Puan Bertugas Menangkan Pilpres 2024, Jokowi Singgung soal Suksesi

Kompas.com - 21/04/2023, 17:06 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang mewakili partainya untuk maju dalam pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.

Pengumuman dilakukan di Istana Batu Tulis, Bogor, hari ini, Jumat (21/4/2023).

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Presiden Joko Widodo, Puan Maharani (Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P), Prananda Prabowo (Ketua Situation Room PDI-P), Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey, dan Pramono Anung (politisi senior PDI-P sekaligus Sekretaris Kabinet).

Baca juga: Pidato Lengkap Ganjar Pranowo Usai Diumumkan sebagai Capres PDI-P oleh Megawati

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).Istimewa/Dok. PDI-P Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).

"Pada Hari Kartini ini tanggal 21 April 2023, dan sekaligus sebagai tonggak perjuangan kaum perempuan Indonesia yang non-diskriminatif setara dan dijamin oleh konstitusi negara, maka, pada jam 13.45 dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati.

Ganjar kemudian dipanggil masuk ke ruangan rapat dan sebagai simbol peresmian jadi capres, Megawati memakaikan peci hitam "Bung Karno" ke kepala Ganjar.

Peci hitam "Bung Karno" merupakan atribut penting kader PDI-P. Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, seluruh kader PDI-P diperintahkan memakai peci tersebut dalam acara pengumuman Ganjar sebagai capres.

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).Istimewa/Dok. PDI-P Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).

Ganjar kemudian memberikan pidato pertamanya sebagai capres PDI-P. Ia mengatakan, penugasan sebagai capres 2024 adalah sebuah kehormatan. 

Dia juga menganggap penugasan ini lebih berat daripada penugasan-penugasan sebelumnya. 

Ia mengatakan, awalnya, sebelum masuk dalam jabatan publik, dirinya pernah ditugaskan oleh partai untuk membentuk membidangi lahirnya Badiklat pusat. Setelah itu, partai juga memberikan penugasan untuk ikut serta dalam melahirkan badan penanggulangan bencana dan departemen otonomi daerah.

Baca juga: Pidato Lengkap Jokowi usai Pengumuman Ganjar Capres PDI-P, Singgung soal Suksesi Kepemimpinan Nasional

 

"Setelah itu penugasan berikutnya diberikan kepada saya untuk menjadi anggota DPR RI sampai dua periode. Dan sampai dengan hari ini, masih dengan jabatan yang saya emban, Ibu Ketua Umum PDI perjuangan memberikan penugasan kepada saya sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode," tutur Ganjar.

"Dan hari ini Ibu mengumumkan memberikan amanah kepada saya yang jauh lebih berat, mudah-mudahan saya mampu, insya Allah saya akan berjuang dengan baik soal itu sebagai calon presiden Republik Indonesia," sambungnya.

Tak lupa ia menyebutkan nama Puan Maharani. Ganjar mengatakan, Puan adalah panglima karena selalu memenangkan PDI-P di Jawa Tengah.

"Tentu saya ingin mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Mbak Puan yang dalam penugasan-penugasan politik pernah menjadi pasukan tempur, panglima tempur di Jawa Tengah sampai dengan dua periode" katanya.

Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).Istimewa/Agus Suparto Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai Capres PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkannya di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023).

Puan juga ditugaskan Megawati untuk memenangkan Pilpres 2024 ini.

"Saya memberikan mandat kepada Mbak Puan untuk membentuk tim yang dibutuhkan guna memenangkan pilpres dan pileg tahun 2024," ujar Megawati.

Selain itu, Puan juga diperintahkan Megawati untuk bertemu secara rutin dengan Jokowi dan berdialog dengan para ketua umum partai politik lainnya.

Sementara itu, kepada Prananda Prabowo, Megawati memerintahkan untuk melakukan monitoring terhadap dinamika politik nasional dalam rangka pemenangan Pemilu 2024.

Baca juga: 3 Instruksi Megawati Usai Umumkan Ganjar Capres

Selanjutnya, Megawati menyerukan kepada seluruh simpatisan dan kader PDI-P untuk segera bergerak dan bekerja keras memenangkan Pemilu 2024.

"Saya perintahkan sebagai ketua umum partai untuk segera bergerak dan bekerja keras turun ke bawah menyapa akar rumput memenangkan Pemilu 2024," kata Megawati.

"Segera kibarkan bendera banteng moncong putih nomor 3 di rumah kalian masing-masing. Bukalah posko gotong-royong dan jagalah bendera moncong putih sebagai lamban semangat dan energi perjuanganmu," ujarnya lagi.

Jokowi yang mendapat kesempatan untuk menyampaikan sambutan mengingatkan soal suksesi kepemimpinan nasional.

Baca juga: Megawati Ungkap Telah Berdialog dengan Jokowi Tetapkan Ganjar Jadi Capres PDI-P

Capres PDI-P Ganjar Pranowo pulang satu mobil dengan Presiden Jokowi seusai deklarasi Capres PDI-P oleh Ketum PDI-P Megawati di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023). Foto dibagikan oleh Agus Suparto, fotografer pribadi Presiden Jokowi.Istimewa Capres PDI-P Ganjar Pranowo pulang satu mobil dengan Presiden Jokowi seusai deklarasi Capres PDI-P oleh Ketum PDI-P Megawati di Istana Batu Tulis, Jumat (21/4/2023). Foto dibagikan oleh Agus Suparto, fotografer pribadi Presiden Jokowi.

Ia mengingatkan, bahwa suksesi kepemimpinan adalah keharusan yang ada dalam UUD 1945. 

"Saya ingin menegaskan bahwa suksesi kepemimpinan nasional secara demokratis adalah keharusan sesuai perintah UUD kita. Tetapi pemimpin tidak boleh membelokkan keberlanjutan perjuangan bangsa Indonesia yang harus terus dilanjutkan dari waktu ke waktu," tegas Jokowi.

okowi menuturkan, pemimpin Indonesia yang baru harus terus melanjutkan visi bangsa dan program unggulan yang telah dicanangkan ideologi negara, yakni Pancasila. Selain itu, persatuan dan kesatuan nasional serta toleransi dan kebersamaan harus menjadi pondasi sosial bangsa Indonesia.

"Kesejahteraan rakyat yang adil dan merata, pembangunan yang Indonesia-sentris harus menjadi semangat program pembangunan nasional," ungkap Jokowi.

"Kemandirian nasional, berdikari, dan kepemimpinan Indonesia di masyarakat global harus tercermin dalam sikap pemimpin untuk memperjuangkan kepentingan nasional," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Biaya UKT Mahasiswa Meroket sampai 500 Persen

Nasional
Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Pasal dalam UU Kementerian Negara yang Direvisi: Jumlah Menteri hingga Pengertian Wakil Menteri

Nasional
Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Jokowi Disebut Tak Perlu Terlibat di Pemerintahan Mendatang, Beri Kedaulatan Penuh pada Presiden Terpilih

Nasional
Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Kekayaan Miliaran Rupiah Indira Chunda, Anak SYL yang Biaya Kecantikannya Ditanggung Negara

Nasional
LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Mengadu ke DPR gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu-menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com